Karo, sebuah wilayah di Sumatera Utara, mendadak heboh dengan insiden penangkapan empat orang pria yang menyamar sebagai polisi. Mereka diduga menjebak korbannya dengan modus penggunaan narkoba, lalu merampas barang berharga milik korban. Aksi kriminal ini berakhir tragis setelah pihak kepolisian berhasil melacak dan melumpuhkan para pelaku dengan tindakan tegas.
Modus Licik: Menyamar dan Menjebak
Para pelaku menjalankan aksinya dengan sangat terencana. Mereka mengenakan seragam polisi lengkap untuk meyakinkan korban. Modus operandi mereka dimulai dengan mendekati target yang sedang berada di tempat umum. Setelah itu, mereka berpura-pura melakukan razia dadakan dan menuduh korban membawa atau menggunakan narkoba.
Dalam kondisi panik, korban yang merasa terintimidasi pun tak mampu melawan. Di momen inilah para pelaku memanfaatkan situasi. Mereka menuntut korban menyerahkan barang berharga seperti ponsel, dompet, hingga kendaraan, dengan dalih sebagai ‘barang bukti’. Setelah merampas harta korban, para pelaku langsung kabur meninggalkan korban dalam keadaan bingung dan ketakutan.
Penyelidikan dan Penangkapan
Kasus ini mencuat setelah beberapa laporan dari masyarakat masuk ke pihak kepolisian setempat. Polres Karo langsung membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian ini. Berbekal keterangan saksi dan rekaman CCTV di lokasi kejadian, polisi berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan para pelaku.
Setelah melacak keberadaan para tersangka, aparat akhirnya menemukan mereka di sebuah penginapan di pinggiran kota. Ketika hendak ditangkap, para pelaku mencoba melawan dan melarikan diri. Polisi pun terpaksa melepaskan tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan. Akhirnya, keempat pelaku dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki.
Pengakuan Mengejutkan
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, para pelaku mengaku telah menjalankan aksi serupa di beberapa wilayah lain sebelum tertangkap di Karo. Mereka mengincar korban yang terlihat sendirian atau sedang dalam kondisi lengah. Hasil rampasan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membeli narkoba.
Para pelaku juga mengakui mendapatkan seragam polisi palsu dari seseorang yang masih dalam pengejaran. Kasus ini masih terus dikembangkan untuk membongkar jaringan yang lebih luas.
Peringatan bagi Masyarakat
Kapolres Karo menegaskan bahwa masyarakat harus lebih waspada terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai aparat penegak hukum. Beliau mengingatkan bahwa razia resmi selalu disertai surat tugas dan dilakukan secara terbuka, bukan di tempat sepi atau tanpa saksi.
Jika menemui situasi mencurigakan, masyarakat diimbau segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi call center kepolisian.
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai aparat hukum tanpa identitas yang jelas. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, dan pelaku kejahatan bisa ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.