(KININEWS) – Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan korupsi terkait perdagangan minyak mentah di salah satu anak usaha Pertamina. Dalam penyelidikan terbaru, Kejagung telah memeriksa sembilan petinggi perusahaan tersebut guna mengungkap lebih lanjut skema dugaan tindak pidana yang merugikan negara.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya Kejagung untuk mendalami peran masing-masing pejabat dalam transaksi minyak mentah yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan. Penyidik menduga adanya praktik yang merugikan keuangan negara akibat penyimpangan dalam pengelolaan minyak mentah yang dilakukan oleh anak usaha Pertamina tersebut.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, pemeriksaan terhadap sembilan petinggi ini bertujuan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas dugaan penyimpangan. Ia menegaskan bahwa Kejagung akan bekerja secara transparan dan profesional dalam mengusut kasus ini.
Kasus dugaan korupsi ini bermula dari laporan adanya transaksi jual beli minyak mentah yang tidak sesuai prosedur dan mengarah pada kerugian negara. Kejagung telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan dokumen transaksi untuk memperkuat penyidikan.
Sejumlah pihak menilai bahwa pengungkapan kasus ini menjadi langkah penting dalam memperbaiki tata kelola sektor energi nasional. Publik berharap agar Kejagung dapat menindak tegas pihak-pihak yang terbukti bersalah serta mencegah kejadian serupa di masa depan.
Hingga saat ini, penyelidikan masih terus berlanjut. Kejagung juga membuka kemungkinan untuk memanggil saksi lain guna mengungkap lebih lanjut pola korupsi yang terjadi. Pemerintah pun diharapkan terus memperkuat pengawasan terhadap sektor energi guna mencegah praktik korupsi yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
