Ketakutan, Turis Asing Ramai-ramai Tinggalkan Kota Kuil di India

Dadang Tri Hatma

Kota Varanasi, salah satu kota suci paling terkenal di India, mendadak kehilangan pesonanya di mata turis asing. Kota yang biasanya dipenuhi peziarah dan wisatawan kini terlihat lebih sepi. Banyak turis asing memutuskan untuk pergi lebih awal dari yang direncanakan karena merasa takut dan tidak aman.

Gelombang Kepanikan Bermula

Situasi ini bermula ketika sejumlah insiden yang melibatkan turis terjadi berturut-turut dalam waktu singkat. Beberapa laporan menyebutkan adanya kasus pelecehan, pencurian, hingga ketegangan politik di wilayah sekitar kota kuil tersebut. Kabar ini menyebar dengan cepat, baik dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial, sehingga menciptakan gelombang kepanikan di kalangan wisatawan.

Salah satu turis asal Eropa yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dan ketakutan. “Saya datang ke Varanasi untuk merasakan ketenangan spiritual, tapi malah merasa terancam. Rasanya lebih aman pulang lebih cepat,” ujarnya.

Pemerintah dan Polisi Bertindak

Menyikapi situasi ini, otoritas setempat bergerak cepat. Pihak kepolisian memperketat pengamanan di kawasan wisata dan titik-titik ramai, seperti tepi Sungai Gangga dan Kashi Vishwanath Temple. Petugas patroli ditambah, dan pos-pos pengamanan didirikan di beberapa sudut strategis.

Pemerintah daerah juga berupaya meredam kepanikan dengan menggelar pertemuan dengan komunitas lokal serta pemilik penginapan. Mereka diminta untuk membantu menenangkan para turis dan memastikan kenyamanan serta keamanan tetap terjaga. Selain itu, hotline khusus untuk wisatawan pun disiapkan agar turis bisa melapor jika merasa terancam.

Dampak Ekonomi Mulai Terasa

Gelombang kepulangan turis secara mendadak ini jelas memberikan dampak besar bagi perekonomian lokal. Varanasi, yang bergantung pada sektor pariwisata, kini merasakan imbasnya. Banyak hotel, restoran, hingga pedagang souvenir mengeluh sepinya pengunjung.

“Biasanya di bulan ini ramai sekali. Turis dari berbagai negara memenuhi toko-toko kami. Sekarang, jalanan jadi lebih lengang,” kata Rajesh, seorang pedagang di sekitar area Dashashwamedh Ghat.

Bukan hanya pelaku usaha kecil, pemandu wisata dan pemilik perahu yang biasanya mengantarkan turis menyusuri Sungai Gangga juga merasakan penurunan pendapatan yang drastis.

Harapan Akan Pemulihan

Meski situasi terlihat sulit, banyak pihak berharap kondisi ini hanya sementara. Beberapa turis yang masih bertahan mengaku tetap optimis. “Saya yakin Varanasi akan kembali normal. Ini kota yang penuh dengan keajaiban spiritual, saya tidak ingin ketakutan menghentikan perjalanan saya,” ujar seorang backpacker asal Kanada.

Pemerintah setempat pun berjanji akan berusaha memulihkan kepercayaan wisatawan. Kampanye promosi pariwisata yang menekankan keamanan dan keramahan Varanasi sedang dirancang. Selain itu, rencana memperkuat pengawasan dan meningkatkan fasilitas umum juga dicanangkan agar turis merasa lebih nyaman.

Waktu akan menjawab apakah Varanasi bisa bangkit dari krisis ini. Namun satu hal yang pasti, kota kuil ini tetap menyimpan pesona spiritual dan budaya yang tak tergantikan. Semoga para turis kembali merasa aman dan tertarik untuk mengunjungi kota suci ini lagi.

Penulis:

Dadang Tri Hatma

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar