(KININEWS) – Polisi mengamankan 12 remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat. Alih-alih memberikan hukuman berat, para remaja ini dibina melalui program pesantren kilat sebagai upaya pembinaan.
Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, menjelaskan bahwa polisi juga melibatkan orang tua dan pengurus wilayah dalam proses pembinaan ini.
“Kami telah mendata para remaja yang diamankan dan memanggil orang tua mereka. Selain itu, RT dan RW setempat turut menandatangani surat pernyataan agar mereka mengikuti program pesantren kilat sebagai bentuk pembinaan,” ujar Kompol Kukuh dalam keterangannya, Jumat (14/3/2025).
Tawuran Dicegah Sebelum Ada Korban
Para remaja tersebut diamankan pada Minggu (9/3) di Jalan Duri Utara 2, Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat. Polisi bertindak cepat untuk mencegah eskalasi tawuran yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Kompol Kukuh memilih pendekatan lebih humanis, dengan fokus pada pembinaan karakter ketimbang sanksi berat. Para remaja ini akan menjalani program pesantren kilat selama tujuh hari di Polsek Tambora.
Selama pembinaan, mereka akan mendapatkan bimbingan dari Bhabinkamtibmas dan dai kamtibmas guna memperkuat nilai-nilai moral serta menjauhkan mereka dari pergaulan yang berisiko mendorong tindakan kriminal.
Membentuk Generasi yang Lebih Baik
Menurut Zainal, salah satu tokoh masyarakat yang turut mendukung program ini, pendekatan edukatif lebih efektif dibandingkan hukuman semata.
“Remaja adalah aset bangsa. Mereka masih bisa diarahkan. Pembinaan seperti ini jauh lebih bermanfaat dibanding hanya memberikan hukuman. Harapannya, setelah mengikuti pesantren kilat ini, mereka memahami nilai-nilai moral dan keagamaan sehingga tidak lagi terlibat tawuran,” kata Zainal.
Apresiasi dari Orang Tua dan Masyarakat
Program pesantren kilat ini mendapat dukungan positif dari orang tua serta pengurus RT dan RW. Banyak pihak berharap metode edukatif dan religius seperti ini dapat diterapkan lebih luas sebagai solusi jangka panjang dalam mencegah tawuran di kalangan remaja.
Pendekatan ini diharapkan membantu para remaja kembali ke jalan yang lebih baik, menjadi generasi yang lebih bertanggung jawab, serta terhindar dari pergaulan yang merugikan di masa depan.