Menaker tekankan produktivitas sebagai kunci daya saing bangsa

Eka Firmansyah

Menaker Yassierli: Peningkatan Produktivitas Kunci Daya Saing Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa peningkatan produktivitas nasional adalah faktor utama untuk memperkuat daya saing Indonesia di tengah persaingan global.

“Produktivitas menjadi tantangan besar kita saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan produktivitas kita hanya 25 persen, sedangkan Tiongkok mencapai 220 persen,” ujar Menaker dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (16/3).

Menurut Yassierli, tingkat produktivitas Indonesia masih tertinggal 10 persen dibandingkan rata-rata negara Asia Tenggara. Bahkan, Total Factor Productivity (TFP) Indonesia mengalami penurunan, yang berarti efektivitas dalam menghasilkan produk dan layanan masih kalah dibandingkan negara lain.

Fokus Pemerintah pada Produktivitas

Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan bahwa salah satu prioritas utama pemerintah adalah penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas nasional. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengambil peran penting untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.

Menaker Yassierli menyoroti bahwa semangat produktivitas pernah menjadi gerakan nasional di era 70-an melalui Badan Produktivitas Nasional. Namun, istilah ini perlahan tergantikan dengan konsep lain seperti inovasi dan kinerja. Padahal, esensinya tetap sama: meningkatkan hasil kerja secara lebih efektif dan efisien.

Salah Kaprah tentang Produktivitas

Menaker juga menegaskan bahwa selama ini produktivitas sering disalahartikan sebagai upaya efisiensi yang berujung pada pengurangan pegawai.

“Padahal, produktivitas bukan sekadar mengurangi biaya, tetapi bagaimana kita bisa meningkatkan output yang lebih besar dengan sumber daya yang ada. Jika produktivitas tinggi, ekonomi tumbuh dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” jelasnya.

Ia pun mengajak pelaku usaha, perusahaan menengah, serta sektor publik untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tantangan global.

Perubahan Mindset dan Budaya Kerja

Produktivitas tidak hanya bergantung pada teknologi canggih, tetapi juga pola pikir dan budaya kerja yang produktif. Oleh karena itu, Menaker menekankan pentingnya membangun mindset yang lebih progresif serta budaya kerja yang efektif.

“Kementerian Ketenagakerjaan siap menjadi penggerak dalam meningkatkan produktivitas nasional. Ini bukan sekadar wacana, tapi agenda utama untuk kemajuan Indonesia,” tegas Yassierli.

Dengan upaya bersama dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan produktivitas nasional dapat meningkat sehingga Indonesia lebih kompetitif di kancah global.

Penulis:

Eka Firmansyah

Related Post

Tinggalkan komentar