Pembalap Ducati, Francesco “Pecco” Bagnaia, mengakui bahwa rekan setimnya, Marc Marquez, sangat tangguh saat berlaga di Sirkuit Austin.
Saat ini, Pecco telah mengumpulkan 43 poin, tertinggal 31 poin dari pemimpin klasemen sementara, Marc Marquez. Ia bertekad untuk mengejar selisih poin tersebut, tetapi tantangan terbesarnya adalah menaklukkan Sirkuit Austin, yang dikenal sebagai salah satu trek favorit Marquez.
“Memangkas selisih 31 poin adalah perjalanan yang panjang. Kami juga harus mempertimbangkan bahwa balapan berikutnya akan berlangsung di Austin, di mana Marc Marquez sangat kuat,” ujar Francesco Bagnaia, dikutip dari Motorsport pada Senin.
Pembalap asal Turin itu belum menunjukkan performa terbaiknya dalam dua seri terakhir, yakni di GP Thailand dan GP Argentina. Pada balapan utama GP Argentina yang digelar di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin pagi WIB, Pecco finis di posisi keempat.
Sebagai juara dunia MotoGP pada 2022 dan 2023, Pecco menegaskan bahwa ambisinya bukan sekadar naik podium, tetapi untuk selalu bersaing memperebutkan kemenangan di setiap balapan.
“Tantangan utama saya adalah menemukan kembali perasaan yang membuat saya mampu bertarung untuk kemenangan. Posisi keempat bukan tempat saya. Bahkan posisi ketiga pun bukan tempat saya,” tegas Pecco.
Setelah GP Argentina, pembalap yang merupakan murid dari legenda MotoGP, Valentino Rossi, berencana untuk mengevaluasi performa motornya, terutama dalam hal kontrol ban belakang, yang dinilainya belum stabil dibandingkan musim sebelumnya.
“Kami sudah membuat kemajuan akhir pekan ini, tetapi saya masih merasa ada yang kurang dalam kontrol ban belakang. Saat ini rasanya agak aneh, dan kami harus segera menemukan solusinya,” ujar Pecco.
“Saya akan menonton ulang balapan di rumah untuk memahami apa yang kurang. Mungkin saya perlu sedikit beradaptasi dengan situasi,” tambahnya.
Seri MotoGP berikutnya, GP Amerika Serikat, dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Austin pada 28-30 Maret mendatang.