(KININEWS) – OpenAI telah merilis versi lebih canggih dari model kecerdasan buatan penalaran o1 dalam API pengembangnya.
Menurut laporan TechCrunch pada Rabu (19/3), model AI terbaru yang diberi nama o1-pro menggunakan daya komputasi lebih besar dibandingkan versi sebelumnya, sehingga mampu menghasilkan respons yang lebih konsisten dan akurat.
Saat ini, o1-pro hanya tersedia bagi pengembang tertentu yang telah menghabiskan setidaknya 5 dolar AS (sekitar Rp82,6 ribu) dalam layanan API OpenAI. Model ini memiliki biaya penggunaan yang tinggi, dengan tarif 150 dolar AS (sekitar Rp2,4 juta) per satu juta token masukan dan 600 dolar AS untuk jumlah token keluaran yang sama. Harga ini dua kali lipat lebih mahal dibandingkan GPT-4.5 untuk masukan dan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan model o1 standar.
OpenAI berharap peningkatan kinerja o1-pro akan menarik minat pengembang untuk membayar layanan premium ini. Seorang juru bicara perusahaan menyatakan bahwa model ini dirancang untuk “berpikir lebih mendalam” dan memberikan solusi lebih baik untuk tantangan yang kompleks.
“Kami menerima banyak permintaan dari komunitas pengembang dan dengan antusias menghadirkan model ini dalam API agar respons yang diberikan lebih andal,” ujarnya.
Namun, reaksi awal terhadap o1-pro tidak sepenuhnya positif. Model ini telah tersedia bagi pelanggan ChatGPT Pro sejak Desember 2024, tetapi laporan pengguna menunjukkan bahwa ia mengalami kesulitan dalam menyelesaikan teka-teki Sudoku dan mudah tertipu oleh ilusi optik sederhana.
Selain itu, berdasarkan tolok ukur internal OpenAI dari akhir 2024, o1-pro hanya menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan o1 standar dalam menyelesaikan tugas pemrograman dan matematika, meskipun memberikan jawaban yang lebih dapat diandalkan.