Pada Februari 2025, kapitalisasi pasar emas global melampaui $20 triliun, mencapai sekitar $20,8 triliun pada 14 Maret 2025. Nilai tersebut setara dengan Rp 342.576 triliun rupiah (US$=16.470).
Sebagai catatan, nilai kapitalisasi emas pada Maret 2020 masih di angka US$ 10,3 triliun. Artinya, dalam lima tahun terakhir, nilai kapitalisasi market sudah terbang US$ 10,5 triliun atau setara dengan Rp 172.935 triliun.
Hingga saat ini, sekitar 272.000 metrik ton emas telah ditemukan, termasuk 217.000 metrik ton yang telah diproduksi secara historis dan 55.000 metrik ton yang masih tersisa dalam cadangan bawah tanah. Pada 2024, produksi emas global mencapai 3.670 metrik ton, dengan tambahan 1.370 metrik ton berasal dari daur ulang.
Nilai kapitalisasi market emas diperoleh dengan mengalikan harga emas saat ini dengan total cadangan emas yang berada di atas permukaan bumi.
Menurut World Gold Council (akhir 2021), jumlah cadangan emas di atas permukaan bumi diperkirakan sekitar 208.874 metrik ton. Namun, perkiraan ini dapat bervariasi hingga 20% tergantung pada sumbernya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kapitalisasi pasar emas saat ini berada dalam rentang antara $16,378 triliun hingga $24,567 triliun.
Harga emas terus melambung sepanjang tahun ini bahkan mencetak rekor selama tiga hari terakhir.
Pada perdagangan Rabu (19/3/2025), harga emas dunia di pasar spot menguat 0,44% di level US$3.047,18 per troy ons. Harga penutupan tersebut menjadi harga tertinggi sepanjang masa perdagangan emas dan menjadi kenaikan tiga hari beruntun.
Harga sang logam mulia sudah menguat selama tiga hari beruntun dengan penguatan mencapai 2,1%.