Pengembang Perumahan Belum Punya Peran Jelas dalam Program Tiga Juta Rumah
Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Ari Tri Piyono, mengakui bahwa hingga saat ini pengembang perumahan masih belum memiliki peran yang jelas dalam program tiga juta rumah.
“Pengembang masih bingung bagaimana mengambil peran dalam program ini. Rencana pembangunan satu juta rumah di perkotaan, satu juta di kawasan pesisir, dan satu juta di pedesaan belum memiliki mekanisme yang jelas untuk diwujudkan,” ujar Ari dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.
Untuk itu, Himperra bersama empat asosiasi lainnya—Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Asosiasi Pengembang dan Pemasar Perumahan Nasional (Asprumnas), serta Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya)—telah melakukan audiensi dengan DPR RI guna menyampaikan aspirasi mereka.
Diharapkan, program tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah dapat segera berjalan sesuai harapan para pengembang perumahan.
Selain itu, Ari juga berharap agar Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), yang berperan utama dalam mendukung sektor ini, dapat menyusun regulasi yang lebih kondusif untuk pertumbuhan industri properti.
“Mudah-mudahan setelah audiensi dengan DPR dan pengiriman surat kepada Presiden, program tiga juta rumah bisa segera direalisasikan,” tambahnya.
Ari juga menekankan bahwa pembangunan rumah subsidi sepenuhnya menggunakan belanja modal (capex) dari perusahaan pengembang, tanpa menggunakan anggaran negara.
Oleh karena itu, rencana audit terhadap perusahaan pengembang dianggap tidak produktif dan berpotensi dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Kami menerima laporan bahwa beberapa rekan pengembang dipanggil oleh aparat penegak hukum untuk dimintai keterangan terkait perizinan, sertifikat, bahkan material konstruksi seperti besi juga diperiksa. Kami sudah melaporkan hal ini secara resmi ke kepolisian, karena masalah tersebut bukan wewenang aparat penegak hukum,” pungkasnya.