(KININEWS) – Wali Kota Solo, Respati Ardi, memastikan bahwa seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Solo bebas dari campuran air menjelang musim mudik 2025. Ia menegaskan akan bertanggung jawab atas kualitas bahan bakar yang dijual di wilayahnya.
“Saya pastikan ini menjadi tanggung jawab saya. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina,” ujar Respati saat meninjau SPBU Manahan, Jumat (21/3/2025).
Aduan Pelanggan, Tapi Hanya Satu Kasus
Respati mengakui bahwa dirinya menerima banyak laporan terkait dugaan pencampuran bahan bakar dengan air. Namun, setelah ditelusuri, hanya satu pelanggan yang mengalami masalah tersebut.
“Banyak yang berkomentar dan mengadukan hal ini, tapi yang aneh hanya satu pelanggan yang terkena dampaknya, sementara yang lain tidak. Ini perlu kami telusuri lebih lanjut,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia telah meminta Pertamina untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan pengecekan rutin di seluruh SPBU di Kota Solo, terutama selama periode mudik Idul Fitri, guna memastikan kualitas bahan bakar tetap terjaga.
“Saya sudah minta ke Pertamina agar pengecekan dilakukan setiap hari, terutama di pagi hari, dan hasilnya harus didokumentasikan sebagai bagian dari pengawasan selama masa mudik Lebaran,” jelasnya.
Hasil Pemeriksaan di SPBU Manahan
Dalam kunjungannya ke SPBU Manahan, Respati memastikan bahwa kualitas bahan bakar di tempat tersebut sesuai dengan standar.
“Kami sudah memeriksa mulai dari sistem digital pengecekan kadar BBM, pengawasan ketat dilakukan, bahkan kami menggunakan pasta air untuk mengukur kedalaman tangki. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perubahan, takaran dan jenis bahan bakar tetap aman,” ujarnya.
Pertamina Jamin Kualitas BBM
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, memastikan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengecekan untuk menjamin mutu bahan bakar tetap terjaga.
“Keluhan yang sempat muncul sudah ditindaklanjuti oleh Wali Kota. Kami memastikan bahwa kualitas BBM yang kami distribusikan sesuai dengan spesifikasi dan standar pelayanan terbaik,” kata Taufiq.
Ia menjelaskan bahwa dugaan pencampuran air dengan bahan bakar kemungkinan disebabkan oleh tingginya curah hujan yang menggenangi area sekitar tangki pendam, meskipun air tersebut tidak sampai masuk ke dalam tangki penyimpanan.
“Memang ada genangan akibat curah hujan tinggi di sekitar tangki pendam, tetapi tidak sampai masuk ke dalam tangki. Berdasarkan pemeriksaan di SPBU Pucangsawit, hanya sekitar 1 liter air yang terdeteksi dari keseluruhan jumlah bahan bakar,” jelasnya.
Dalam rangka menyambut mudik Lebaran, Taufiq menegaskan bahwa kondisi SPBU Manahan—yang menjadi salah satu titik utama pengisian bahan bakar bagi kendaraan pemudik—sudah dipastikan dalam kondisi aman.
“Kami telah melakukan pengecekan bersama Wali Kota dan hasilnya menunjukkan bahwa pasokan dan kualitas BBM tetap terjaga, baik untuk arus mudik maupun arus balik,” pungkasnya.