Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan bahwa model sinergi merupakan pendekatan terbaik untuk mempercepat perluasan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Model sinergi ini adalah cara yang paling efektif dalam percepatan program makan bergizi, dan diharapkan dapat menjadi contoh untuk model percepatan lainnya,” ujar Rachmat di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Jakarta, Sabtu.
Dalam acara tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyepakati kerja sama untuk mendukung pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang meliputi dapur dan fasilitas pendukung program MBG. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian PU dan BGN serta Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BGN dan BUMN Karya mengenai dukungan untuk peralatan dapur dan fasilitas pendukungnya pada program MBG.
Selain itu, terdapat PKS antara beberapa direktorat jenderal Kementerian PU dan BUMN Karya tentang pembangunan dapur dan fasilitas pendukung pada program MBG. PKS ini juga mencakup penyediaan aset tanah milik Kementerian PU untuk lokasi pembangunan dapur SPPG, yang dibiayai oleh Corporate Social Responsibility (CSR).
Fasilitas yang akan dibangun mencakup dapur, ruang serbaguna, parkir, akses lokasi, jaringan air bersih, sanitasi, sumur bor, peralatan dapur, dan instalasi pengolah air limbah (IPAL). Pembangunan tahap awal akan dimulai di beberapa lokasi, seperti TK Putra II Kebumen, TK Putra III Banjar, dan TK Putra II Pasir Putih. Dapur SPPG akan berfungsi sebagai dapur umum untuk menyediakan makanan bergizi, khususnya untuk anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Pembangunan akan dilakukan di lahan milik Kementerian PU dengan luas sekitar 900 meter persegi, dan biaya pembangunan untuk satu unit dapur diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar, termasuk semua fasilitas pendukung. Kementerian PU memperkirakan pembangunan akan memakan waktu sekitar empat bulan, sehingga dapur SPPG dapat beroperasi pada tahun ini.
Rachmat Pambudy menambahkan, kolaborasi ini penting untuk mencapai target pelayanan makanan bergizi bagi 82,9 juta penerima manfaat. Sinergi antara kementerian, lembaga, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian target tersebut.