Bandara Internasional Heathrow di London, Inggris, mengumumkan pada Jumat (21/3) bahwa mereka akan melanjutkan beberapa penerbangan yang sebelumnya terhenti akibat pemadaman listrik besar-besaran yang menyebabkan gangguan signifikan.
Seorang juru bicara bandara menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pemadaman listrik tersebut dan mengonfirmasi bahwa upaya pemulihan telah dimulai sejak insiden tersebut terjadi.
“Tim kami telah bekerja keras sejak insiden dimulai untuk mengembalikan pelayanan normal. Kami senang dapat menginformasikan bahwa beberapa penerbangan sudah bisa dilanjutkan dengan aman,” katanya dalam pernyataan resmi.
Penerbangan pertama yang dijadwalkan berangkat adalah penerbangan repatriasi dan relokasi pesawat. Pihak bandara juga mengimbau penumpang untuk tidak datang ke bandara kecuali diminta oleh maskapai mereka.
“Kami akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk memulangkan penumpang yang dialihkan ke bandara lain di Eropa. Kami berharap operasi bandara dapat sepenuhnya pulih besok dan akan memberikan informasi lebih lanjut,” tambah juru bicara tersebut.
Heathrow juga mengungkapkan tantangan besar dalam pemulihan operasionalnya karena konsumsi listrik bandara yang setara dengan energi yang dibutuhkan sebuah kota kecil.
British Airways telah mendapatkan izin untuk menjalankan delapan penerbangan jarak jauh pada hari Jumat, dimulai pukul 7 malam waktu setempat (1900GMT).
Menurut British Airways, otoritas bandara segera menghubungi penumpang untuk mempersiapkan keberangkatan mereka ke bandara.
Lebih dari 100.000 penumpang British Airways mengalami pembatalan penerbangan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengkritik manajemen Heathrow setelah pemadaman listrik menyebabkan gangguan pelayanan di bandara tersebut, yang mengandalkan satu sumber daya listrik, menyebabkan kekacauan penerbangan global.
“Ini adalah contoh lagi di mana Heathrow mengecewakan para pelancong dan maskapai,” ujar Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh.