Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, mengingatkan para pelaku usaha di kota tersebut untuk memastikan bahwa 10 persen dari total karyawan mereka adalah warga Bandarlampung.
“Ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di kota ini. Saya sudah meminta para pengusaha agar 10 persen dari karyawan mereka berasal dari Bandarlampung,” ujar Eva Dwiana setelah membuka acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Bandarlampung, Senin.
Menurutnya, tingkat pengangguran yang mencapai 7,4 persen di Bandarlampung sudah mulai menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Sebenarnya pengangguran sudah berkurang, karena setiap usaha yang akan dibangun di Bandarlampung, seperti hotel, reddoorz, dan usaha pariwisata, diwajibkan untuk mempekerjakan 10 persen pekerja dari warga Bandarlampung,” tambahnya.
Eva juga menegaskan bahwa Pemkot Bandarlampung akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menurunkan angka pengangguran lebih lanjut.
“Tentu kami tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri, kami membutuhkan kolaborasi dengan Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Wali Kota Eva juga menyampaikan bahwa pemerintah kota berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bandarlampung agar industri bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal.
“Anak-anak SMA harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Target kami adalah 2 ribu anak dapat kuliah tahun ini, semoga ini juga bisa membantu menekan pengangguran dan meningkatkan kualitas SDM di kota ini,” tutupnya.