Disiapkan jalur alternatif jika terjadi longsor susulan di Catgawen

Eka Firmansyah

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan di tebing Sungai Galeh, Catgawen, Parakan, yang mengancam jalan nasional Temanggung-Wonosobo.

“Kami telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan hal buruk di jalan nasional Temanggung-Wonosobo,” kata Kepala DPUPR Kabupaten Temanggung Hendy Wahyu Noerhidayat di Temanggung, Senin.

Ia menjelaskan bahwa jalur alternatif tersebut akan diberlakukan dengan sistem buka tutup, di mana jalur dari Caturanom telah diperkeras bahu jalannya dan memiliki lebar enam meter.

“Jalur satu arah sudah memenuhi syarat, ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, terutama saat arus mudik atau balik Lebaran 2025,” jelasnya.

Hendy menambahkan bahwa hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik dengan baik.

Ia juga mengingatkan bahwa lebih berbahaya jika hujan deras dan limpasan air dari jalan dapat menyebabkan tanah longsor. Meskipun arus Sungai Galeh saat ini tidak terlalu besar, hujan dan limpasan air dari jalan bisa memicu longsor susulan.

“Dengan kondisi ini, kami akan mengutamakan penguatan bagian atas dan berharap bagian bawah bisa diperkuat nanti,” ujarnya.

Sebagai informasi, tebing Sungai Galeh di pinggir jalan nasional Temanggung-Wonosobo telah mengalami longsor dua kali pada musim hujan ini, dengan hanya tersisa sekitar lima meter tanah yang tersisa hingga jalan nasional tersebut.

Penulis:

Eka Firmansyah

Related Post

Tinggalkan komentar