PSSI evaluasi total Liga 4 setelah proses undian kontroversial

Faqih Ahmd

Foto arsip - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Jumat (14/3/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri/am.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kompetisi Liga 4 Indonesia, menyusul kontroversi dalam proses undian (drawing) yang menuai sorotan.

“Kami akan melakukan evaluasi total, bukan hanya pada proses undiannya saja, tapi juga pada sistem kompetisinya,” ujar Erick kepada awak media di Jakarta, Senin.

Proses undian nasional Liga 4 yang diselenggarakan pada Kamis lalu dan ditayangkan melalui kanal YouTube PSSI TV menjadi pusat perhatian, terutama saat pengundian Grup N. Dalam pengundian tersebut, Persewangi Banyuwangi tergabung bersama Papua Tengah, Jawa Timur 4, dan Jawa Barat 2.

Momen yang memicu kecurigaan terjadi ketika petugas pengundi tampak mengarahkan tangan ke bawah meja hingga tak terlihat, lalu mengangkat secarik kertas yang sudah terlipat rapi dan membacakan nama tim. Tindakan tersebut dilakukan hingga tiga kali saat menentukan lawan Persewangi, memicu spekulasi bahwa kertas tersebut bukan berasal dari bola undian, sebagaimana seharusnya.

Erick mengakui bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan dan mencoreng integritas sepak bola. Karena itu, PSSI akan mengevaluasi secara menyeluruh penyelenggaraan Liga 4.

Ia juga menegaskan bahwa jika dalam investigasi ditemukan adanya praktik pengaturan pertandingan (match fixing), maka tindakan tegas akan diambil, termasuk proses hukum.

“Yang pasti, di lapangan ada kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan. Kami sudah bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan. Match fixing harus kita berantas,” tegasnya.

Erick menyampaikan komitmen PSSI untuk membersihkan seluruh jenjang liga di Indonesia dari praktik curang. Ia menilai pembenahan sudah mulai terlihat di Liga 1, dan untuk Liga 2 pun telah dilakukan sejumlah pembaruan, termasuk peningkatan kualitas wasit serta penerapan teknologi VAR di setiap pertandingan.

“Tujuannya agar semua kompetisi bisa berjalan rapi. Liga 1, Liga 2, hingga level akar rumput seperti Elite Pro Academy pun bisa berkembang dengan baik,” pungkasnya.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar