Pemerintah Berharap Cuan Gede, Koperasi Merah Putih Disuntik Rp 5 M

Faqih Ahmd

Foto: Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (14/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menilai bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat. Ia menyatakan bahwa koperasi ini berpeluang mencetak laba hingga empat kali dari modal awal hanya dalam dua tahun.

Menurut Ferry, potensi keuntungan tersebut dapat diraih karena koperasi akan menjalankan berbagai unit usaha yang berfungsi sebagai sumber pendapatan.

“Jadi dari berbagai sumber pendapatan itu, harapannya dari modal awal Rp5 miliar per koperasi desa atau kelurahan, keuntungannya bisa mencapai empat kali lipat,” kata Ferry saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Senin (14/4/2025).

Ia menambahkan bahwa dalam dua bulan ke depan, pemerintah akan fokus pada pembentukan badan hukum koperasi. Setelah itu, koperasi akan dikembangkan dengan beragam model bisnis dan kegiatan usaha. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah akan mengucurkan dana awal sebesar Rp5 miliar untuk setiap koperasi.

Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun berbagai unit usaha, antara lain kantor koperasi, unit simpan pinjam, apotek desa, layanan logistik, penyediaan sembako, klinik, hingga fasilitas cold storage. Pemerintah pun telah menyiapkan dana dalam jumlah besar untuk menunjang program ini.

“Targetnya, dalam satu hingga dua tahun, dana awal Rp400 triliun yang disalurkan ke koperasi desa/kelurahan ini bisa berkembang menjadi Rp2.000 triliun,” jelasnya.

Namun demikian, Ferry menekankan bahwa keuntungan besar tidak bisa diperoleh secara instan. Diperlukan pengelolaan yang sistematis dan proses yang matang. Oleh karena itu, pemerintah akan memastikan para pengelola koperasi mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum menjalankan koperasi.

“Sekarang ini kita memasuki fase pembentukan, kemudian pengembangan, aktivasi kegiatan, lalu masuk ke fase monitoring dan evaluasi. Jadi semua hal yang perlu dikembangkan akan terus dikembangkan,” tutupnya.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar