Reaksi China usai Rusia dan Korea Utara Akui Tentara Kim Jong-Un Ikut Lawan Ukraina

Faqih Ahmd

Sejumlah personel tentara Korea Utara tampak berlatih di pangkalan pelatihan untuk unit operasi khusus tentara Korea Utara di barat Korea Utara, 2 Oktober 2024. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

China memberikan respons yang hati-hati setelah Rusia dan Korea Utara mengonfirmasi adanya keterlibatan militer dari tentara Korea Utara dalam perang di Ukraina.
Menanggapi pengakuan dari kedua negara tersebut, Beijing memilih untuk tidak memberikan komentar, menunjukkan sikap pasif atas isu tersebut.

Rusia dan Korea Utara baru-baru ini mengakui secara terbuka bahwa pasukan dari Korea Utara dikerahkan ke Kursk untuk mendukung operasi militer Rusia melawan Ukraina.
Sebelumnya, kedua negara tersebut sempat tidak mengungkapkan secara resmi peran militer Korea Utara dalam konflik tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa hubungan dan kerja sama antara Moskow dan Pyongyang, termasuk dalam bidang pertahanan, adalah urusan internal mereka.
“Interaksi antara Rusia dan Korea Utara, termasuk kerja sama militernya, adalah persoalan bilateral mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Kyiv Independent, Senin (28/4/2025).
Guo menegaskan bahwa kebijakan luar negeri China adalah tidak mencampuri hubungan antarnegara lain.

Pada hari Senin, Korea Utara untuk pertama kalinya secara terbuka mengonfirmasi pengiriman tentaranya ke Kursk, sesuai instruksi langsung dari pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.
Sementara itu, Rusia telah menyampaikan informasi serupa pada Sabtu (26/4/2025), melalui pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Jenderal Valery Gerasimov.

“Saya ingin menekankan kontribusi tentara Republik Rakyat Demokratik Korea dalam membebaskan wilayah perbatasan Kursk. Ini sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara kita,” ucap Gerasimov, seperti dikutip dari Politico.
Ia juga menyebut bahwa keterlibatan militer Korea Utara memberikan bantuan signifikan dalam menghadapi pasukan Ukraina.

Hubungan Rusia dan Korea Utara semakin menguat sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
Kedua negara telah menandatangani perjanjian keamanan bersama yang mencakup kolaborasi militer, yang disepakati ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Pyongyang pada Juni tahun lalu.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar