Dalam keheningan yang menyelimuti dunia, satu bintang yang telah bersinar selama lebih dari satu abad akhirnya meredup. Inah Canabarro Lucas, biarawati asal Brasil sekaligus pemegang gelar orang tertua di dunia versi Guinness World Records, telah meninggal dunia pada usia 116 tahun. Kepergiannya menandai akhir dari sebuah perjalanan hidup luar biasa yang melampaui zaman, perang, dan perubahan dunia yang begitu cepat.
Lahir pada 8 Juni 1908, Canabarro telah menyaksikan lebih banyak sejarah daripada kebanyakan dari kita hanya bisa baca di buku. Ia lahir saat dunia belum mengenal televisi, saat pesawat terbang masih dalam tahap percobaan, dan saat banyak negara belum merdeka. Dari semua itu, Canabarro bukan hanya menyaksikan—ia menjalaninya.
Meski tubuhnya kecil dan pernah meragukan apakah dirinya bisa hidup hingga usia lanjut, Canabarro justru membuktikan bahwa kekuatan hati jauh melampaui kelemahan fisik. Sejak remaja, ia telah mengabdikan hidupnya sebagai biarawati Katolik. Dalam kesederhanaannya, ia menjadikan keyakinannya sebagai jangkar kehidupan. “Tuhan adalah rahasia kehidupan. Dia adalah rahasia segalanya,” ujar Canabarro dalam sebuah wawancara yang menyentuh hati.
Perjalanan hidupnya tak hanya diwarnai oleh keimanan, tapi juga oleh semangat untuk mengabdi dan mendidik. Ia pernah tinggal selama dua tahun di Montevideo, Uruguay, sebelum akhirnya kembali ke tanah airnya di Brasil dan menetap di Rio de Janeiro. Di sana, Canabarro mendedikasikan sebagian besar hidupnya sebagai seorang guru, membentuk dan menginspirasi generasi muda dengan kebijaksanaan dan kasih sayangnya.
Namun, di balik jubah biarawati dan gelar guru, Canabarro juga dikenal sebagai penggemar fanatik sepak bola. Ia adalah pendukung setia klub Sport Club Internacional. Bahkan di usia yang telah mencapai tiga digit, semangatnya untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya tidak pernah padam. Dalam dirinya, iman dan gairah hidup bersatu dalam harmoni yang jarang ditemukan.
Pada Januari lalu, setelah wafatnya Tomiko Itooka dari Jepang, Guinness World Records secara resmi menobatkan Inah Canabarro Lucas sebagai orang tertua di dunia. Namun gelar itu hanya ia sandang selama beberapa bulan, sebelum akhirnya ia menyusul pendahulunya ke keabadian.
Canabarro wafat dengan tenang, meninggalkan warisan bukan hanya berupa usia panjang, tapi juga contoh hidup tentang dedikasi, cinta, dan keteguhan iman. Saat usianya mencapai 110 tahun, ia bahkan mendapat berkat khusus dari Paus Fransiskus—sebuah penghormatan langka yang mencerminkan betapa dihormatinya sosok ini.
Kini, gelar orang tertua di dunia berpindah tangan ke Ethel Caterham, seorang nenek asal Inggris yang berusia 115 tahun dan lahir pada 1909. Tapi bagi banyak orang, nama Inah Canabarro Lucas akan tetap hidup sebagai simbol ketangguhan jiwa manusia, yang tak lekang oleh waktu.
Selamat jalan, Ibu Inah. Dunia telah kehilangan seorang pelita yang bersinar selama lebih dari satu abad—tapi cahayamu akan tetap menyala di hati banyak orang.
Baca Juga : Biaya dan Prosedur Bikin SIM: Siap Duit & Dokumenmu!