Pakistan Uji Coba Rudal di Tengah Ketegangan dengan India

Nida Ulfa

Ilustrasi. Pakistan uji coba rudal di tengah ketegangan dengan India. Foto: AFP/FAROOQ NAEEM
Ilustrasi. Pakistan uji coba rudal di tengah ketegangan dengan India. Foto: AFP/FAROOQ NAEEM

Islamabad – Ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir, Pakistan dan India, kembali meningkat setelah militer Pakistan melakukan dua uji coba rudal secara berturut-turut di tengah konflik berkepanjangan di wilayah Kashmir. Dalam perkembangan terbaru, militer Pakistan meluncurkan rudal berpemandu dengan jangkauan 120 kilometer, hanya sehari setelah uji coba rudal lain dengan jangkauan yang lebih jauh, 450 kilometer.

Uji Rudal Beruntun: Tanda Kesiapsiagaan Militer Pakistan

Menurut pernyataan resmi yang dikutip dari kantor berita AFP, peluncuran rudal pada Minggu (4/5) bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional pasukan militer serta memvalidasi sejumlah parameter teknis, termasuk sistem navigasi terbaru dan peningkatan akurasi rudal.

“Peluncuran ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional pasukan dan memvalidasi parameter teknis, termasuk sistem navigasi rudal yang canggih dan peningkatan akurasinya,” tulis militer Pakistan dalam pernyataan resminya.

Rudal tersebut merupakan bagian dari sistem pertahanan strategis yang dikembangkan Pakistan sebagai bentuk antisipasi terhadap ancaman eksternal, terutama dari India yang saat ini juga memperkuat kehadiran militernya di wilayah perbatasan.

Dukungan Politik: PM Shehbaz Sharif Puji Militer Pakistan

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyampaikan apresiasi dan keyakinannya terhadap kekuatan militer negaranya. Ia menyebut bahwa kesuksesan uji coba tersebut menunjukkan kesiapan penuh Pakistan dalam menjaga kedaulatan dan integritas nasional.

“Peluncuran pelatihan yang sukses menunjukkan bahwa pertahanan Pakistan berada di tangan yang kuat,” ujar Sharif dalam pernyataannya.

Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal politik bahwa Pakistan tidak akan tinggal diam menghadapi setiap provokasi, dan siap menggunakan seluruh kekuatannya bila diperlukan.

Konflik Kashmir: Akar Ketegangan yang Tak Kunjung Reda

Uji coba rudal ini berlangsung hanya beberapa hari setelah pernyataan Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang mengklaim telah memberikan “kebebasan operasional penuh” kepada angkatan bersenjata India. Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap serangan maut di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu, yang menewaskan sedikitnya 26 orang.

India menuding kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai dalang serangan tersebut, namun pihak Islamabad membantah keterlibatan apa pun dan menuntut diadakannya penyelidikan independen.

“Pakistan tidak terlibat dalam serangan tersebut dan kami menyerukan penyelidikan netral oleh pihak ketiga,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Ketegangan Meningkat di Garis Kontrol (LoC)

Dalam lebih dari sepekan terakhir, militer kedua negara dilaporkan terlibat dalam aksi saling serang di sepanjang Line of Control (LoC), wilayah perbatasan yang kerap menjadi titik panas antara kedua negara sejak lama.

Meskipun belum ada deklarasi perang terbuka, namun intensitas bentrokan di perbatasan meningkat, dengan laporan adanya korban jiwa dan kerusakan properti di wilayah-wilayah sipil yang terdampak.

Reaksi Internasional: Seruan Damai dari Komunitas Global

Ketegangan antara India dan Pakistan bukan hanya menjadi perhatian kawasan, tetapi juga mengundang keprihatinan dari komunitas internasional. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan PBB, menyerukan agar kedua negara menahan diri dan segera memulai dialog damai untuk meredakan ketegangan.

“Konflik di Asia Selatan berpotensi menjadi eskalasi serius. Kami mendorong dialog damai antara kedua pihak,” demikian pernyataan dari Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB.

Ancaman Baru di Tengah Dinamika Politik Regional

Dengan dua uji coba rudal berurutan dan pernyataan politik yang semakin keras dari kedua belah pihak, situasi antara Pakistan dan India kini berada pada titik kritis. Wilayah Kashmir, yang sejak lama menjadi sengketa, kembali menjadi medan konflik dan unjuk kekuatan militer.

Meski kedua negara telah mengalami konflik terbuka di masa lalu, harapan untuk penyelesaian damai tetap ada—asal ada kemauan politik dari kedua belah pihak dan tekanan berkelanjutan dari komunitas internasional untuk menempuh jalur diplomasi.

Baca Juga : Peringatan Waisak 2025: Tema, Rangkaian Acara, dan Makna Spiritualnya

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar