Rawalpindi, Karachi, hingga Lahore Diserang – Ketegangan Regional Kembali Meningkat
Pakistan kembali bersitegang dengan India setelah militer Islamabad mengklaim telah menjatuhkan 12 unit drone tempur buatan Israel yang digunakan oleh militer India. Insiden ini terjadi pada Kamis (8/5), dan disebut sebagai salah satu eskalasi paling serius dalam beberapa bulan terakhir.
Letnan Jenderal Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, menyebut serangan udara tersebut sebagai bentuk “agresi militer nyata” yang mengancam stabilitas kawasan.
“India kembali melakukan tindakan agresi militer yang nyata terhadap Pakistan,” ujar Chaudhry dalam pernyataan resminya yang dikutip dari CNN.
Baca Juga : Operasi Sindoor: India Gempur Pakistan Usai Serangan Pahalgam
Drone Harop: Senjata Bunuh Diri Canggih Buatan Israel
Drone yang digunakan dalam serangan ini adalah Harop, pesawat nirawak tempur yang dikenal sebagai “kamikaze drone” karena dilengkapi hulu ledak dan mampu menabrakkan diri ke target dengan kendali jarak jauh.
Drone buatan Israel Aerospace Industries ini dirancang untuk misi penyerangan presisi dengan daya rusak tinggi, dan diduga digunakan India dalam misi pengintaian sekaligus serangan terhadap sasaran di dalam wilayah Pakistan.
Baca Juga : Pakistan Uji Coba Rudal di Tengah Ketegangan dengan India
Serangan dari Utara hingga Selatan: Warga Sipil Jadi Korban
Militer Pakistan mengklaim berhasil menetralisir seluruh 12 drone di berbagai lokasi, dari Rawalpindi di utara (yang merupakan markas besar militer Pakistan), hingga pelabuhan dekat Kota Karachi di selatan.
Salah satu drone berhasil mencapai Lahore, kota berpenduduk lebih dari 13 juta jiwa yang terletak dekat perbatasan India. Serangan tersebut menyebabkan empat personel militer Pakistan mengalami luka-luka.
Tak hanya itu, di Provinsi Sindh bagian tenggara, satu warga sipil dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya terluka akibat ledakan dari salah satu drone.
Baca Juga : Kashmir Memanas: Dunia Cemaskan Potensi Perang Terbuka India-Pakistan
Status Siaga Tinggi: Pakistan Bersiap Hadapi Ancaman Lanjutan
Menghadapi situasi ini, Angkatan Udara Pakistan dinyatakan berada dalam “status siaga tinggi”. Chaudhry menyebut bahwa tindakan India kali ini merupakan provokasi yang sangat serius.
“Keamanan wilayah dan sekitarnya tengah dalam bahaya. Kami tidak akan tinggal diam,” tegasnya.
Meskipun klaim ini belum diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga, pernyataan keras dari Islamabad telah menimbulkan kekhawatiran internasional akan potensi eskalasi lebih lanjut antara dua negara bersenjata nuklir ini.
Baca Juga : Hari Kedua Konklaf Belum Hasilkan Paus Baru