Situbondo, 14 Mei 2025 – Kinipedia.com
Peristiwa tragis mengguncang warga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, setelah seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun menjadi korban pembakaran yang dilakukan oleh empat anak lainnya. Kejadian mengenaskan ini terjadi pada Minggu (11/5/2025) sore di sebuah kebun kosong di Desa Duwet, Kecamatan Panarukan.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan saksi mata, insiden bermula ketika korban bermain bersama empat temannya di area kebun kosong yang berada tidak jauh dari permukiman warga.
Salah satu pelaku diduga membawa bensin dalam botol air mineral, yang kemudian disiramkan ke tubuh korban. Tak lama kemudian, pelaku lain menyulut api menggunakan korek gas hingga api membakar tubuh sang bocah.
Korban langsung berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan tersebut segera datang dan memadamkan api. Bocah malang itu mengalami luka bakar serius di bagian dada, perut, dan tangan.
Korban pertama kali dibawa ke Puskesmas Panarukan untuk pertolongan pertama, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk penanganan medis lebih lanjut.
Penanganan Polisi
Pihak Kepolisian Resor Situbondo bergerak cepat menindaklanjuti kejadian ini. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito, membenarkan bahwa keempat anak pelaku telah diperiksa bersama orangtua masing-masing.
“Benar, kami sudah memintai keterangan terhadap empat anak yang diduga terlibat dalam insiden ini. Mengingat usia mereka yang masih di bawah umur, kami melakukan pemeriksaan dengan pendampingan dari orangtua dan lembaga perlindungan anak,” ujar AKP Momon dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).
Polisi juga masih mendalami motif di balik tindakan para pelaku, termasuk apakah tindakan tersebut dilakukan secara spontan atau ada unsur kesengajaan.
Pendekatan Khusus untuk Anak Berhadapan dengan Hukum
Kasus ini ditangani dengan pendekatan khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Pendekatan ini menekankan pada prinsip perlindungan anak dan upaya diversi (pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana).
Namun, karena peristiwa ini mengakibatkan luka berat pada korban, penyelidikan mendalam tetap akan dilakukan untuk menentukan langkah hukum yang tepat.
Respons Publik dan Ajakan Edukasi Karakter Anak
Kabar pembakaran ini mengejutkan publik dan menuai keprihatinan luas. Banyak pihak menyayangkan kurangnya pengawasan terhadap anak-anak serta pentingnya pendidikan karakter sejak dini.
Aktivis perlindungan anak, Sri Wahyuni, menyebutkan bahwa kejadian ini menjadi alarm bagi semua pihak.
“Anak-anak saat ini memiliki akses luas ke informasi dan pengaruh luar. Maka dari itu, kontrol dan pembinaan dari keluarga dan lingkungan sangat penting. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kondisi psikis, sosial, dan perilaku anak-anak di masyarakat. Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian, sementara korban kini dirawat intensif di rumah sakit.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan identitas korban maupun pelaku demi menjaga hak dan masa depan anak-anak yang terlibat.
Baca Juga : Drama Anak Hilang di Depok Berakhir Mengejutkan, Ternyata Hanya Rekayasa