Tangis Cassie Ventura di Pengadilan: Ungkap Kekerasan Brutal dari P. Diddy

Nida Ulfa

Mantan pacar Diddy, Cassie Ventura melaporkan tindak penganiayaan yang dilakukan Sean ?Diddy? Combs(Instagram/Cassie Ventura, Facebook/Diddy)

Oleh Redaksi Kinipedia.com | 14 Mei 2025

Los Angeles – Suasana ruang sidang mendadak hening ketika Cassandra Elizabeth Ventura, atau yang lebih dikenal sebagai Cassie, tidak mampu menahan tangis saat memberikan kesaksian di hadapan hakim dan publik. Penyanyi dan model berusia 38 tahun itu dengan suara bergetar mengungkap pengalaman kelamnya selama menjalin hubungan dengan rapper ternama Sean “P. Diddy” Combs.

Cassie mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan fisik, emosional, hingga seksual selama bertahun-tahun, yang berpuncak pada insiden brutal di tahun 2016 yang kini menjadi sorotan publik setelah video CCTV-nya dipublikasikan oleh CNN. Dalam video yang mengguncang banyak pihak tersebut, terlihat Diddy memukul dan menyeret Cassie di koridor hotel mewah di Los Angeles.

“Saya merasa terjebak, hancur secara mental, dan tidak tahu bagaimana keluar dari semua itu,” ujar Cassie sambil menangis di hadapan hakim.

Tuduhan Lama yang Kembali Mencuat

Cassie sebelumnya telah menggugat Diddy pada November 2023 dengan tuduhan serius, mulai dari pemerkosaan, kekerasan dalam hubungan, hingga perdagangan seks. Gugatan tersebut kala itu diselesaikan secara damai di luar pengadilan dengan nilai kompensasi yang dirahasiakan.

Namun, publik kembali menggugat nurani setelah video kekerasan tahun 2016 beredar luas di media sosial dan media internasional. Reaksi keras datang dari berbagai kalangan, termasuk aktivis perempuan dan penggemar musik, yang mendesak investigasi lebih lanjut terhadap tindakan Diddy.

Permintaan Maaf Diddy: Terlambat?

Tak lama setelah video beredar, Diddy mengunggah video permintaan maaf melalui akun media sosialnya. Ia mengakui kesalahan besar yang telah ia perbuat, menyebut perilakunya sebagai “tidak dapat dimaafkan”, dan mengklaim telah menjalani terapi serta mencari bantuan profesional.

“Saya berada di titik terendah dalam hidup saya. Saya menyesal dan bertanggung jawab sepenuhnya,” ujar Diddy dalam pernyataannya.

Namun, permintaan maaf tersebut justru memicu perdebatan. Banyak pihak menilai permintaan maaf tersebut datang terlalu terlambat dan terkesan sebagai upaya meredam kemarahan publik.

Gugatan Bertubi-tubi

Kasus Cassie hanyalah puncak gunung es dari deretan tuduhan yang kini membayangi Diddy. Setidaknya lebih dari 100 gugatan telah dilayangkan terhadapnya, sebagian besar berkaitan dengan kekerasan seksual, penganiayaan, dan perdagangan seks.

Dalam dokumen pengadilan, Diddy disebut mengorganisir pesta-pesta eksklusif bertajuk “freak-offs”, di mana perempuan muda diduga dipaksa untuk terlibat dalam aktivitas seksual di bawah pengaruh narkoba dan alkohol. Beberapa korban bahkan menyebut mereka diberi cairan infus usai pesta untuk memulihkan kondisi tubuh.

Reaksi dan Dampak

Gelombang reaksi muncul dari berbagai kalangan selebriti, aktivis HAM, hingga warga biasa. Banyak yang mendukung Cassie dan para penyintas lainnya, menyuarakan pentingnya keadilan dan pemberantasan kekerasan dalam hubungan serta eksploitasi seksual di industri hiburan.

Sementara itu, pihak berwenang menyatakan proses hukum terhadap Sean Combs akan terus berjalan. Sidang lanjutan dijadwalkan berlangsung akhir Mei mendatang dengan menghadirkan sejumlah saksi kunci dan bukti tambahan.


Kasus ini bukan hanya mengguncang industri musik, tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat akan pentingnya keberanian untuk bersuara dan sistem hukum yang berpihak kepada korban. Cassie Ventura, dengan segala luka yang ia bawa, telah membuka jalan bagi para korban lainnya untuk bangkit dan menuntut keadilan.

Baca Juga : Nikita Mirzani : Tersangka Viral, Sidang Menguap

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar