China Perketat Pengeluaran demi Stabilitas Ekonomi

Nida Ulfa

Foto: Presiden China Xi Jinping (REUTERS/Leah Millis/Pool)
Foto: Presiden China Xi Jinping (REUTERS/Leah Millis/Pool)

Dalam menghadapi ketidakpastian global dan tantangan ekonomi dalam negeri, pemerintah China mengambil langkah tegas dengan memperketat efisiensi di jajaran pemerintahan. Presiden Xi Jinping mendorong penghematan menyeluruh guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menanggulangi tekanan fiskal.

Pemerintah pusat mengeluarkan imbauan kepada seluruh pejabat di tingkat lokal dan nasional untuk memangkas pengeluaran yang tidak esensial, seperti perjalanan dinas, konsumsi makanan dan minuman mewah, serta pemborosan dalam penggunaan ruang kantor. Larangan juga diberlakukan atas pembelian minuman beralkohol dan rokok untuk keperluan resepsi resmi. Kebijakan ini sejalan dengan semangat anti-korupsi dan anti-pamer yang menjadi ciri khas kepemimpinan Xi Jinping.

Pengetatan anggaran ini tak lepas dari melemahnya pendapatan negara, terutama dari sektor penjualan tanah yang selama ini menjadi andalan pembiayaan pemerintah daerah. Dengan meningkatnya beban utang lokal, langkah penghematan menjadi penting agar anggaran tetap terkendali dan tidak memperburuk kondisi fiskal.

Sejak akhir 2023, pemerintah pusat telah menyerukan kepada para pejabatnya untuk “membiasakan diri hidup hemat.” Seruan ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat disiplin anggaran sekaligus menata ulang prioritas pembangunan.

Pada 2024, China juga meluncurkan program besar untuk mengurangi risiko gagal bayar dari utang pemerintah daerah. Inisiatif ini bertujuan memberikan ruang fiskal bagi pemerintah lokal agar tetap mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memperbesar beban utang.

Situasi global yang tidak menentu, termasuk ketegangan geopolitik dan pembatasan akses terhadap teknologi tinggi, menjadi tantangan tersendiri bagi ekonomi China. Pemerintah pun menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, angka yang dianggap realistis di tengah berbagai tekanan eksternal dan internal.

Pejabat tinggi di sektor perencanaan ekonomi menyatakan bahwa sektor pariwisata, ritel, dan konsumsi domestik menjadi pendorong utama pertumbuhan. Dengan stabilitas ekonomi sebagai fokus utama, pemerintah berupaya memastikan bahwa kebijakan fiskal dan belanja publik diarahkan secara lebih efisien dan berkualitas.

Baca Juga : China Luncurkan 6 Satelit dengan Roket Bertenaga Metana

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar