Djarum Borong Saham Hermina Rp1 T, Ini Alasannya!

Nida Ulfa

Group Djarum membeli 559.185.300 lembar saham pengelola Rumah Sakit (RS) Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). (RS Hermina).
Group Djarum membeli 559.185.300 lembar saham pengelola Rumah Sakit (RS) Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). (RS Hermina).

Grup Djarum kembali membuat langkah besar di dunia bisnis Indonesia. Kali ini, konglomerasi yang dikendalikan oleh keluarga Hartono itu resmi memborong saham PT Medikaloka Hermina Tbk (kode saham: HEAL), salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, dengan nilai fantastis mencapai Rp1 triliun. Langkah akuisisi ini pun langsung menyita perhatian publik, terutama para pelaku pasar modal dan pengamat sektor kesehatan. Apa sebenarnya yang menjadi strategi di balik langkah ini?


Investasi Jumbo Lewat PT Global Mediacom

Langkah akuisisi ini dilakukan melalui anak usaha Grup Djarum, yakni PT Global Mediacom (dulu dikenal sebagai PT Elang Mahkota Teknologi atau Emtek). Dalam transaksi terbaru, mereka membeli sekitar 7,6% saham dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Hermina. Nilai transaksi tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp1 triliun, menjadikannya sebagai salah satu aksi korporasi terbesar dalam sektor rumah sakit sepanjang tahun ini.

Dengan pembelian tersebut, posisi Grup Djarum dalam industri layanan kesehatan menjadi semakin strategis. Mereka tidak hanya berinvestasi dalam layanan keuangan, properti, dan digital, namun kini juga mengincar sektor kesehatan yang dianggap punya potensi pertumbuhan besar pasca-pandemi COVID-19.


Mengapa Rumah Sakit Hermina?

PT Medikaloka Hermina Tbk dikenal sebagai jaringan rumah sakit yang memiliki rekam jejak kuat di Indonesia. Hingga pertengahan 2025, Hermina telah mengoperasikan lebih dari 40 rumah sakit yang tersebar di berbagai kota besar dan kecil di seluruh Indonesia. Fokus utamanya adalah pada layanan ibu dan anak, namun kini juga merambah layanan spesialis lainnya.

Dengan basis pasien yang kuat dan reputasi yang baik, Hermina menjadi pilihan menarik bagi investor jangka panjang. Dalam laporan keuangannya, Hermina menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang konsisten, bahkan di tengah tantangan ekonomi nasional dan global.


Sektor Kesehatan Jadi Incaran Konglomerat

Langkah Grup Djarum ini mencerminkan tren baru di kalangan konglomerat Indonesia. Setelah era investasi di sektor perbankan, teknologi finansial, dan logistik, kini sektor kesehatan menjadi primadona. Hal ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan berkualitas, terutama setelah pandemi melanda.

Dengan populasi Indonesia yang terus tumbuh dan kebutuhan akan layanan kesehatan yang semakin kompleks, rumah sakit menjadi investasi yang menjanjikan. Tak hanya menjanjikan dari sisi keuntungan finansial, tetapi juga dari sisi keberlanjutan bisnis jangka panjang.


Apa Dampaknya ke Industri?

Akuisisi saham Hermina oleh Grup Djarum ini bisa menjadi pemicu gelombang konsolidasi di sektor layanan kesehatan. Para pemain besar lainnya seperti Siloam (grup Lippo), Mitra Keluarga, dan Mayapada Hospital tentu akan mencermati pergerakan ini dengan serius. Bukan tidak mungkin, langkah Djarum akan diikuti oleh akuisisi atau merger lain di industri rumah sakit, baik oleh pemain lokal maupun investor asing.

Selain itu, dengan masuknya Grup Djarum, Hermina diprediksi akan mendapatkan suntikan modal dan teknologi untuk memperkuat infrastruktur layanan medisnya. Inovasi digital seperti telemedicine, sistem rekam medis berbasis cloud, serta pengembangan rumah sakit pintar berbasis AI bisa menjadi langkah lanjutan dari investasi ini.


Bagaimana Reaksi Pasar?

Sejak pengumuman resmi pembelian saham, harga saham HEAL menunjukkan kenaikan signifikan di bursa. Investor menyambut positif langkah ini karena melihat potensi sinergi antara kekuatan finansial Djarum dan kekuatan operasional Hermina. Volume transaksi pun melonjak, menandakan tingginya minat pasar terhadap saham sektor kesehatan pasca-akuisisi.

Meski begitu, para analis tetap mengingatkan agar investor tetap berhati-hati dan tidak terbawa euforia sesaat. Kinerja jangka panjang akan tetap ditentukan oleh strategi manajemen baru dan bagaimana Grup Djarum membawa transformasi nyata bagi Hermina.


Penutup: Langkah Strategis Menuju Masa Depan

Dengan investasi sebesar Rp1 triliun, Grup Djarum menunjukkan keseriusannya dalam mendiversifikasi portofolio bisnis ke sektor yang lebih “future-proof”. Industri kesehatan adalah sektor dengan pertumbuhan jangka panjang, dan akuisisi Hermina merupakan batu loncatan penting untuk menguasai sektor ini.

Langkah ini bukan hanya tentang kepemilikan saham, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi strategis antara pemain besar di sektor industri, media, dan kini kesehatan. Pertanyaannya kini: sejauh mana Djarum akan membawa Hermina terbang lebih tinggi?

Baca Juga : Sri Mulyani Bakal Pajaki Pedagang Online di E-Commerce

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar