Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS akibat sentimen negatif dalam negeri.
“Investor tengah menunggu hasil serta pernyataan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan sore ini. BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, namun para investor lebih fokus pada pandangan BI terkait sentimen risk-off yang menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas domestik dan menyeret nilai rupiah,” ungkapnya.
Pada Selasa (18/3), Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11:19:31 WIB dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Penghentian ini dipicu oleh anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun lebih dari 5 persen.
Menurut Lukman, beberapa faktor yang memicu penurunan tersebut adalah kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran, penurunan peringkat saham, serta isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu, faktor eksternal juga berkontribusi, seperti penguatan dolar AS yang didorong oleh data manufaktur dan perumahan AS yang lebih baik dari perkiraan. Data menunjukkan pembangunan perumahan AS mencapai 1,5 juta unit dibandingkan perkiraan 1,38 juta, izin perumahan tercatat 1,456 juta melebihi ekspektasi 1,450 juta, produksi industri meningkat 0,7 persen dibandingkan prediksi 0,2 persen, dan sektor manufaktur tumbuh 0,9 persen dari perkiraan 0,3 persen.
“Meskipun indeks dolar AS mengalami sedikit penurunan akibat penguatan Euro setelah parlemen Jerman menyetujui peningkatan besar dalam belanja negara, namun dolar AS tetap kuat didukung oleh data ekonomi yang solid. Sementara itu, sentimen domestik masih lemah akibat aksi jual di pasar ekuitas,” tambah Lukman.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, ia memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berada dalam kisaran Rp16.400 hingga Rp16.550 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi di Jakarta, rupiah melemah 87 poin atau 0,53 persen menjadi Rp16.515 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.428 per dolar AS.