Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia: Dampak dan Kewaspadaan
Indonesia yang terletak di zona Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memiliki 13 segmen Megathrust yang berpotensi memicu gempa besar. Salah satu segmen paling berisiko adalah di Selatan Jawa, yang dampaknya bisa meluas hingga Selat Sunda. Selain itu, segmen di wilayah Sumatera — dikenal sebagai Segmen Enggano — juga berpotensi memicu guncangan besar yang meluas ke Selat Sunda.
Segmen di Selatan Jawa Barat, yang memanjang hingga Selat Sunda, menjadi perhatian khusus karena energi di zona subduksi terus terakumulasi. Menurut Nuraini Rahma Hanifa, peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, energi yang terkunci ini lambat laun akan mencapai titik kritis dan dilepaskan melalui pergerakan mendadak, memicu gempa dahsyat dengan kekuatan hingga M 8,7.
Guncangan hebat ini berpotensi memindahkan kolom air laut secara masif, menciptakan gelombang tsunami besar yang bergerak ke segala arah hingga mencapai daratan. Ketinggian tsunami diperkirakan bisa mencapai 20 meter, dengan dampak luas yang melanda pesisir Selatan Jawa, Banten, Lampung, bahkan hingga Jakarta.
“Seluruh pesisir Banten akan terdampak, meskipun ketinggian tsunaminya bervariasi,” ujar Rahma kepada CNBC Indonesia, Minggu (23/3/2025).
Rahma memperkirakan, jika segmen Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, tsunami setinggi 20 meter berpotensi terbentuk dan menyebar hingga Selat Sunda. Pesisir Banten diperkirakan akan dihantam gelombang dengan ketinggian 4 hingga 8 meter, sementara pesisir Lampung yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda akan terdampak secara menyeluruh.
Untuk Jakarta, meski lebih jauh dari pusat gempa, tsunami diprediksi tetap akan mencapai wilayah pesisir utara dengan ketinggian antara 1 hingga 1,8 meter. Gelombang ini diperkirakan tiba dalam waktu 2,5 jam setelah gempa terjadi.
“Jakarta Utara yang akan lebih dulu terkena dampaknya. Tsunami butuh waktu 2,5 jam sampai di Jakarta, sementara di pesisir Selatan Jawa hanya butuh 40 menit, dan Lebak bahkan hanya 18 menit,” jelas Rahma.
BRIN mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Megathrust. Dampaknya tak hanya sebatas guncangan dan tsunami, tetapi juga bisa memicu korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan, kerusakan lingkungan, hingga gangguan ekonomi dan layanan publik.
Kesiapsiagaan dan edukasi mitigasi bencana menjadi kunci agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana besar ini.