Menjelang arus mudik 2025, Pelabuhan Merak bersiap menghadapi lonjakan pemudik dengan berbagai strategi baru. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah “Delay System” dan pola operasional tanpa bongkar muatan. Langkah ini diharapkan mampu memperlancar arus kendaraan dan mengurangi antrian panjang yang kerap terjadi setiap musim mudik tiba.
Strategi “Delay System” untuk Kelancaran Lalu Lintas
“Delay System” adalah mekanisme penjadwalan ulang keberangkatan kapal yang lebih fleksibel. Sistem ini memungkinkan penumpang dan kendaraan yang datang di luar jadwal padat diarahkan ke waktu keberangkatan yang lebih longgar. Tujuannya adalah mencegah penumpukan kendaraan di area pelabuhan dan memperlancar arus masuk serta keluar.
Kepala Otoritas Pelabuhan Merak menjelaskan bahwa sistem ini akan terintegrasi dengan aplikasi pemesanan tiket online. Pemudik diharapkan memesan tiket lebih awal dan akan mendapatkan notifikasi jika jadwal keberangkatan mereka mengalami penyesuaian. Selain mengurangi antrian, sistem ini juga bertujuan agar pemudik bisa lebih nyaman tanpa harus berdesak-desakan di terminal.
Pola Operasi “Tanpa Bongkar”
Selain Delay System, Pelabuhan Merak juga memperkenalkan pola “tanpa bongkar” untuk kapal penyeberangan tertentu. Dalam pola ini, kapal yang mengangkut kendaraan besar, seperti truk logistik, tidak perlu menurunkan muatan di Pelabuhan Merak. Sebaliknya, mereka akan langsung diarahkan ke pelabuhan alternatif di sekitar Lampung agar arus kendaraan pribadi di Merak lebih lancar.
Pola ini dinilai efektif karena akan mengurangi waktu sandar kapal dan mempercepat rotasi kapal yang melayani pemudik. Truk logistik yang tidak bersifat mendesak juga akan diatur jadwal keberangkatannya di luar jam sibuk.
Fasilitas Pendukung Ditingkatkan
Selain dua strategi utama tersebut, Pelabuhan Merak juga melakukan peningkatan fasilitas pendukung. Beberapa di antaranya adalah penambahan loket tiket, pengaturan parkir yang lebih efisien, serta penyediaan pos kesehatan dan area istirahat yang lebih nyaman.
Pihak pengelola juga memastikan bahwa jalur menuju pelabuhan diperluas dan dilengkapi dengan petunjuk yang lebih jelas. CCTV dan sistem informasi lalu lintas akan dipasang di berbagai titik strategis agar pemantauan arus kendaraan lebih efektif.
Antisipasi Cuaca dan Lonjakan Pemudik
Mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk, otoritas pelabuhan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi laut secara real-time. Informasi ini akan disampaikan langsung ke pemudik melalui aplikasi dan layar informasi di pelabuhan.
Diperkirakan jumlah pemudik yang melalui Pelabuhan Merak pada 2025 akan meningkat sekitar 15% dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu, penerapan strategi baru ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu dan menciptakan perjalanan mudik yang lebih lancar dan aman.
Dengan segala persiapan ini, harapannya arus mudik di Pelabuhan Merak akan berjalan lebih tertib dan nyaman bagi semua pemudik. Apakah strategi baru ini akan sukses mengurai kemacetan yang selama ini menjadi momok di setiap musim mudik? Kita nantikan bersama.