China Luncurkan 6 Satelit dengan Roket Bertenaga Metana

Nida Ulfa

China Luncurkan 6 Satelit dengan Roket Bertenaga Metana
China Luncurkan 6 Satelit dengan Roket Bertenaga Metana

Pada 17 Mei 2025, perusahaan teknologi luar angkasa swasta China, LandSpace, berhasil meluncurkan roket bertenaga metana yang ditingkatkan, Zhuque-2E Y2, dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China. Peluncuran ini menandai misi kelima dalam seri Zhuque-2 dan semakin memperkuat posisi China dalam industri luar angkasa komersial global.

Teknologi Roket Metana yang Inovatif

Zhuque-2E Y2 merupakan roket pertama di China yang menggunakan propelan cair terkompresi (sub-kritis) berupa oksigen cair dan metana cair (LOX/CH₄). Teknologi ini meningkatkan kinerja roket dengan menghasilkan dorongan yang lebih besar dan memungkinkan pengembangan roket yang dapat digunakan kembali. LandSpace menjadi perusahaan pertama di dunia yang berhasil meluncurkan roket bertenaga metana cair pada Juli 2023, mengungguli pesaing-pesaing dari Amerika Serikat seperti SpaceX dan Blue Origin .

Baca Juga :Roket Falcon 9 Milik SpaceX Sukses Meluncur

Payload: 6 Satelit untuk Berbagai Aplikasi

Misi kali ini berhasil menempatkan enam satelit ke orbit, yang sebagian besar dikembangkan oleh perusahaan China, Spacety (juga dikenal sebagai Changsha Tianyi Space Science and Technology Research Institute). Payload tersebut terdiri dari satu satelit radar, dua satelit multispektral, dan tiga satelit untuk eksperimen ilmiah. Berat masing-masing satelit berkisar antara 20 hingga 300 kilogram.

Satelit radar memiliki kemampuan penginderaan jauh yang dapat beroperasi dalam segala cuaca, baik siang maupun malam, serta mampu mendeteksi pergeseran permukaan hingga tingkat milimeter. Satelit multispektral digunakan untuk pemantauan lingkungan dan identifikasi deposit mineral, sedangkan satelit eksperimen ilmiah mendukung ambisi China dalam eksplorasi luar angkasa .

Keunggulan Teknologi Metana

Penggunaan metana sebagai bahan bakar roket menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar hidrokarbon tradisional. Metana lebih ramah lingkungan, lebih aman, dan lebih murah, serta cocok untuk roket yang dapat digunakan kembali. LandSpace berencana untuk mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali dan telah merencanakan uji coba pada paruh kedua tahun 2025 .

Ambisi China dalam Industri Luar Angkasa

LandSpace, yang didirikan pada 2015, merupakan salah satu pelopor perusahaan luar angkasa komersial di China. Perusahaan ini telah menarik investasi signifikan dari berbagai sumber, termasuk dana ventura dan dana pembangunan industri kecil dan menengah yang didukung negara. Peluncuran ini mencerminkan ambisi China untuk menjadi pemain utama dalam industri luar angkasa komersial global dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar seperti SpaceX dalam membangun konstelasi satelit alternatif untuk layanan internet global .

Baca Juga : Saat AS dan China Mendekati Akhir Perang Dagang

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar