kinipedia.com – Jakarta, 23 April 2025 – Proses merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini berada di bawah kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Danantara masih membutuhkan waktu untuk melakukan konsolidasi internal sebelum melanjutkan proses merger yang telah direncanakan.
“Danantara ini kan baru lahir, ada holding investasi dan operasional di dalamnya. Maka tentu saja kita butuh waktu untuk berkonsultasi dengan mereka sebelum memutuskan langkah besar seperti merger,” ujar Erick Thohir kepada awak media di Jakarta Pusat.
“Merger Butuh Waktu, Bukan Dikejar-kejar“
Erick Thohir menolak untuk terburu-buru dalam mendorong pelaksanaan merger, termasuk merger besar seperti PT Pelni. Ia menegaskan bahwa proses ini harus berjalan sesuai tahapan dan kesiapan Danantara sebagai lembaga baru.
“Jangan saya nge-push misalnya, ‘ini merger Pelni ya, besok’. Ini kan mereka juga sedang konsolidasi,” tegasnya.
Berpatokan pada Roadmap Kementerian BUMN
Proses merger BUMN akan tetap mengikuti peta jalan (roadmap) strategis yang telah disusun oleh Kementerian BUMN. Erick menyebut ada 45 program prioritas yang menjadi acuan selama lima tahun ke depan, namun jumlah tersebut bisa saja berkurang seiring dengan pelimpahan kewenangan ke Danantara.
“Kalau merger diserahkan ke Danantara, program saya mungkin enggak jadi 45, bisa saja berkurang jadi 35. Ini semua bagian dari upaya pembenahan,” ungkap Erick.
“Merger KAI dan INKA Jadi Sorotan“

KAI Commuter menerima satu rangkaian sarana Kereta Rel Listrik (KRL) terbaru produksi PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA yang telah tiba di Jakarta untuk menjalani rangkaian uji dinamis.(kinipedia.com)
Salah satu merger yang tengah dikaji adalah penggabungan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan PT Industri Kereta Api (INKA). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengonfirmasi bahwa kajian awal dilakukan oleh Kementerian, namun tindak lanjut akan menjadi tanggung jawab Danantara.
“Lagi dikaji, nanti tim Danantara yang lanjutin. Kan udah dialihkan ke Holding Operasi sekarang,” jelas Kartika, yang akrab disapa Tiko, di Stasiun Jakarta Kota.
Transformasi BUMN di Era Baru
Peralihan wewenang merger BUMN ke Danantara mencerminkan transformasi tata kelola BUMN yang lebih modern dan terintegrasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan proses konsolidasi antar BUMN berjalan lebih efisien dan sesuai dengan tujuan jangka panjang pemerintah.