Demo Ojol 20 Mei, Layanan Aplikasi Lumpuh Sehari

Nida Ulfa

ILUSTRASI Demo Ojol. Demo driver ojek online di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).(SHINTA DWI AYU)

Jakarta, 19 Mei 2025 – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran bertajuk Aksi Akbar 205 pada Selasa, 20 Mei 2025, di beberapa titik strategis di Jakarta. Aksi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan aplikator yang dinilai merugikan mitra pengemudi.

Tiga Lokasi Sentral Aksi Unjuk Rasa

Aksi akan dipusatkan di tiga lokasi utama:

  • Istana Merdeka
  • Gedung Kementerian Perhubungan
  • Gedung DPR/MPR RI

Massa juga dijadwalkan melakukan aksi simbolik di kantor-kantor perusahaan penyedia aplikasi transportasi daring seperti Gojek, Grab, dan inDrive.

Unjuk rasa akan dimulai pukul 13.00 WIB dan diperkirakan berlangsung hingga sore hari. Kepolisian menyatakan telah menyiapkan pengamanan dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan.

Offbid Massal: Layanan Ojol Lumpuh Sejak Dini Hari

Tak hanya turun ke jalan, pengemudi ojol dan taksi online juga melakukan offbid massal – yakni mematikan aplikasi secara serentak mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB di wilayah Jabodetabek. Aksi ini diprediksi berdampak langsung pada ketersediaan layanan transportasi, pengiriman makanan, dan logistik berbasis aplikasi sepanjang hari.

“Besok tidak ada layanan ojol. Kami meminta masyarakat memahami bahwa ini bentuk perjuangan kami untuk keadilan,” kata Igun Wicaksono, Ketua Umum GARDA Indonesia.

Lima Tuntutan Utama Pengemudi

Dalam aksi ini, para pengemudi menyuarakan lima tuntutan kepada pemerintah dan perusahaan aplikator, yaitu:

  1. Penegakan hukum terhadap aplikator yang melanggar regulasi, terutama soal potongan biaya jasa.
  2. Revisi potongan biaya aplikasi maksimal 10 persen.
  3. Penyesuaian tarif penumpang dan penghapusan skema “prioritas”, “aceng”, dan “slot”.
  4. Penetapan tarif layanan kirim barang dan makanan yang adil dan transparan, melibatkan regulator, aplikator, asosiasi pengemudi, dan YLKI.
  5. Perlindungan hukum dan kepastian status kerja pengemudi ojol sebagai mitra.

Menurut GARDA, saat ini pengemudi merasa terjepit oleh skema bisnis aplikator yang semakin menekan pendapatan mereka, tanpa ada ruang dialog yang memadai.

Respons Pemerintah dan Aplikator

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Perhubungan maupun aplikator terkait tuntutan tersebut. Namun, Kemenhub sebelumnya menyatakan tengah menyiapkan revisi regulasi PM No. 12 Tahun 2019 sebagai bentuk perlindungan terhadap mitra pengemudi.

Imbauan untuk Masyarakat dan Antisipasi Lalu Lintas

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari area-area aksi unjuk rasa dan menggunakan transportasi umum alternatif seperti Transjakarta dan MRT. Transjakarta juga telah mengumumkan pengalihan rute di sekitar kawasan Istana dan Senayan.


Aksi Akbar 205 ini menjadi salah satu bentuk solidaritas terbesar komunitas pengemudi transportasi daring dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah dinamika industri digital yang terus berkembang, aksi ini menjadi penanda bahwa isu keadilan sosial dalam ekosistem ekonomi digital masih perlu perhatian serius dari semua pihak.

Baca Juga : Ojol Menggugat : Ultimatum Terakhir Untuk Pemerintah

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar