Dinilai Terlalu Dekat dengan Kelompok Sayap Kanan

Dadang Tri Hatma

Oezil dan Karier Politiknya

Mesut Oezil Ditolak Werder Bremen di Laga Tribute Diego Ribas: Dinilai Terlalu Dekat dengan Kelompok Sayap Kanan

Mantan bintang sepak bola Mesut Oezil menjadi sorotan setelah Werder Bremen menolak mengundangnya ke laga tribute untuk legenda klub, Diego Ribas, yang digelar pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Bremen Tak Undang Oezil

Werder Bremen mengundang sejumlah mantan pemain bintang, seperti Torsten Frings, Kevin-Prince Boateng, dan Jefferson Farfan. Namun, absennya nama Oezil — yang pernah membela Bremen pada 2008-2010 — menarik perhatian banyak pihak.

Juru bicara klub menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut:

👉 “Kami sepakat dengan Diego untuk tidak mengundang Mesut karena tindakannya baru-baru ini yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub,” ujarnya, dikutip dari RMC Sport.

Tato Kontroversial dan Kaitan dengan Grey Wolves

Penolakan Bremen diduga kuat berkaitan dengan tato kontroversial yang baru-baru ini ditunjukkan Oezil. Mantan pemain Real Madrid dan Arsenal itu diketahui merajah dadanya dengan gambar serigala abu-abu dan tiga bulan sabit — simbol yang sering dikaitkan dengan Grey Wolves, kelompok sayap kanan radikal asal Turki.

Grey Wolves dikenal memiliki ideologi ultra-nasionalis, neo-fasis, xenophobia, dan anti-semit. Kelompok ini bahkan terlibat dalam percobaan pembunuhan Paus Yohanes Paulus II pada 1981. Karena aktivitas ekstrem mereka, Grey Wolves dilarang di Prancis dan Austria.

Oezil dan Karier Politiknya

Setelah pensiun dari sepak bola pada 2023, Mesut Oezil terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan AK Party — partai berkuasa di Turki yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan — dan kini duduk di dewan pengurus pusat partai tersebut.

Keterlibatan politik Oezil sebelumnya juga sempat menuai kontroversi. Ia pernah berfoto bersama Erdogan saat masih aktif bermain, yang membuatnya dikritik keras di Jerman dan akhirnya memutuskan pensiun dari timnas Jerman pada 2018, dengan alasan diskriminasi rasial.

Reaksi Publik Terbelah

Penolakan Werder Bremen terhadap Oezil memicu pro-kontra di kalangan fans dan pecinta sepak bola.

Sebagian mendukung langkah klub yang menjaga nilai-nilai anti-ekstremisme. Namun, ada pula yang menilai keputusan itu terlalu keras, mengingat jasa besar Oezil saat membawa Bremen meraih DFB Pokal 2009 dan melaju ke final Piala UEFA.

Penulis:

Dadang Tri Hatma

Related Post

Tinggalkan komentar