Dokumen Tanpa Sensor Pembunuhan John F Kennedy Dirilis, Ungkap Teori Konspirasi

Faqih Ahmd

(KININEWS) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah merilis dokumen tanpa sensor terkait pembunuhan Presiden ke-35 AS, John F. Kennedy (JFK), yang terjadi pada tahun 1963. Dokumen tersebut dipublikasikan pada Selasa (18/3) melalui situs Arsip Nasional AS.

Sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan membuka akses terhadap sekitar 80.000 halaman dokumen. “Jumlah dokumen ini sangat banyak. Anda perlu banyak membaca,” ujarnya.

Dokumen tersebut memuat berbagai teori konspirasi mengenai pembunuhan Kennedy. Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, menyebut langkah Trump sebagai awal dari era transparansi penuh.

Spekulasi Keterlibatan Uni Soviet

Selama ini, pembunuhan Kennedy dikaitkan dengan satu pelaku tunggal, Lee Harvey Oswald, sebagaimana ditegaskan oleh Departemen Kehakiman AS dan lembaga federal lainnya selama beberapa dekade. Namun, jajak pendapat menunjukkan banyak warga AS yang percaya bahwa ada konspirasi di balik peristiwa tersebut.

Dokumen baru yang dirilis mencatat berbagai teori, termasuk dugaan bahwa Oswald meninggalkan Uni Soviet pada tahun 1962 dengan tujuan membunuh Kennedy. Namun, ada juga dokumen lain yang meragukan keterkaitan Oswald dengan Uni Soviet. Salah satu dokumen tertanggal November 1991 mengutip laporan profesor asal AS, E.B. Smith, yang mewawancarai pejabat KGB, “Slava” Nikonov. Setelah meninjau lima dokumen tentang Oswald, Nikonov menyimpulkan bahwa Oswald bukan agen KGB.

Meski demikian, para pakar meragukan bahwa dokumen yang dirilis akan mengubah fakta utama mengenai pembunuhan Kennedy. Larry Sabato, Direktur Pusat Politik Universitas Virginia, menyebutkan bahwa banyak dokumen ini mungkin hanya versi terbaru dari informasi yang sebelumnya telah dipublikasikan dengan sedikit perubahan.

Dugaan Keterlibatan CIA

Salah satu dokumen yang dirilis berupa memo dalam format PDF, termasuk dokumen berlabel “rahasia” yang berisi catatan wawancara seorang peneliti Komisi Warren pada tahun 1964. Wawancara tersebut dilakukan dengan pegawai CIA, Lee Wigren, terkait ketidaksesuaian informasi yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri AS dan CIA mengenai pernikahan antara perempuan Soviet dan pria asal AS.

Robert F. Kennedy Jr., putra dari Robert Kennedy sekaligus keponakan JFK, percaya bahwa CIA terlibat dalam kematian pamannya, meskipun badan intelijen AS itu membantah keras tuduhan tersebut. Kennedy Jr. juga meyakini bahwa ayahnya dibunuh lebih dari satu orang, bertentangan dengan laporan resmi pemerintah.

Beberapa dokumen yang baru dirilis mengindikasikan bahwa CIA mungkin mengetahui lebih banyak tentang Oswald daripada yang diakui sebelumnya. Salah satu pertanyaan yang belum terjawab adalah informasi yang dimiliki CIA mengenai kunjungan Oswald ke Kota Meksiko enam minggu sebelum pembunuhan Kennedy. Saat itu, Oswald diketahui mengunjungi kedutaan Soviet.

“Bagi banyak orang yang telah menunggu selama puluhan tahun, perilisan ini akan menjadi sesuatu yang sangat menarik,” ujar Trump.

Selain dokumen terkait JFK, Trump juga berencana merilis dokumen mengenai pembunuhan aktivis hak sipil Martin Luther King Jr. dan Senator Robert Kennedy, yang terjadi pada tahun 1968.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar