Nicke Widyawati Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Kerja Sama Jual Beli Gas
Eks Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (17/3/2025). Nicke diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait kerja sama jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, membenarkan kehadiran Nicke.
“Betul, hari ini Senin, 17 Maret 2025, Sdri. Nicke Widyawati hadir di Gedung Merah Putih KPK sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi kerja sama jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE,” kata Tessa dalam keterangannya.
Pemeriksaan Dijadwal Ulang
Nicke sebelumnya dijadwalkan hadir pada Senin (10/3/2025), namun tidak bisa memenuhi panggilan KPK. Pemeriksaan kali ini merupakan penjadwalan ulang.
Selain Nicke, KPK juga memeriksa sejumlah nama besar lainnya dalam kasus ini, termasuk:
- Arif Budiman – Direktur Keuangan PT Pertamina 2014-2017
- Nusantara Suyono – Direktur Keuangan PT PGN 2016-2018
- Yenni Andayani – Direktur Gas PT Pertamina 2014-2017
- Desima A. Siahaan – Mantan Direktur SDM dan Umum PT PGN
- Wiko Migantoro – Direktur Utama PT Pertagas
Nama-nama mantan Direktur Utama Pertamina juga sudah lebih dulu diperiksa, seperti:
- Elia Massa Manik – Dirut Pertamina 2017-2018
- Dwi Soetjipto – Dirut Pertamina 2014-2017
Bahkan, mantan Menteri BUMN periode 2014-2019, Rini Soemarno, juga sudah dipanggil KPK untuk dimintai keterangan.
KPK Geledah Sejumlah Lokasi Penting
Dalam proses penyidikan, KPK telah menggeledah beberapa lokasi strategis, di antaranya:
- Kantor Pusat PT IAE, PT Isargas, dan PT PGN di Jakarta
- Rumah pribadi tersangka DP di Tangerang Selatan dan Pasar Minggu, Jakarta
- Rumah pribadi tersangka II di Bekasi
- Kantor Cabang PT IAE di Gresik, Jawa Timur
KPK juga mencegah dua orang tersangka bepergian ke luar negeri selama 6 bulan:
- Danny Praditya – Direktur Komersial PT PGN
- Iswan Ibrahim – Direktur Utama PT Isargas
Dugaan Korupsi Dibongkar BPK
Kasus ini mencuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan dugaan penyimpangan lewat audit khusus. KPK pun menindaklanjutinya dengan penyelidikan mendalam hingga akhirnya menetapkan beberapa tersangka.
Hingga kini, KPK masih terus mendalami peran pihak-pihak yang terlibat dalam kasus besar ini.
Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya — apakah akan ada tersangka baru yang muncul?