Elnusa Alokasikan Rp594 Miliar untuk Pengembangan Bisnis Energi
Jakarta – PT Elnusa Tbk mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp594 miliar pada tahun ini untuk memperkuat bisnis di sektor energi.
Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Arief Prasetyo Handoyo, menyampaikan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk tiga sektor utama. Sebanyak 56,4 persen dialokasikan untuk layanan hulu dan dukungan (Upstream & Support Services), 30,3 persen untuk distribusi energi dan logistik, serta 13,3 persen untuk pengembangan bisnis baru dan non-proyek.
“Kami terus mendorong inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mendukung ketahanan energi nasional. Dengan strategi yang tepat, Elnusa siap menghadapi tantangan industri energi di masa depan,” ujar Arief dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (16/3).
Dukungan untuk Ketahanan Energi Nasional
Arief menegaskan bahwa langkah pengembangan bisnis ini merupakan bagian dari komitmen Elnusa dalam mendukung ketahanan energi nasional. Perusahaan menerapkan prinsip investasi yang hati-hati (prudent) dan terarah, dengan tetap memperhatikan tata kelola dan manajemen risiko.
Sebagai anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Elnusa juga terus melakukan pengembangan dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan. Upaya ini mencakup peningkatan kapasitas operasional, optimalisasi proyek strategis, serta eksplorasi teknologi baru di sektor energi.
Teknologi Baru untuk Efisiensi Operasional
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah teknologi pigging, yaitu proses pembersihan dan inspeksi pipa menggunakan Pipeline Inspector Gauge (PIG). Teknologi ini memungkinkan sistem perpipaan tetap bersih dan beroperasi dengan optimal.
Selain itu, Elnusa juga berkomitmen pada energi berkelanjutan melalui pengembangan Battery Charging Station untuk kendaraan listrik serta penerapan teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) guna mendukung transisi energi.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Elnusa optimis dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam industri energi nasional.