Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering dijuluki sebagai silent killer karena dapat berkembang tanpa gejala jelas, namun pelan-pelan merusak organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak. Menurut Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), para penderita hipertensi wajib memperhatikan apa yang mereka konsumsi sehari-hari. Pola makan yang buruk bukan hanya memperburuk kondisi, tapi juga meningkatkan risiko komplikasi mematikan.
Apa Itu Hipertensi dan Mengapa Berbahaya?
Dikutip dari Cleveland Clinic, hipertensi terjadi saat tekanan darah terhadap dinding arteri tetap tinggi dalam jangka panjang, baik saat jantung berdetak maupun saat istirahat. Tekanan darah dikatakan tinggi jika konsisten di atas 130/80 mmHg menurut standar Amerika, atau di atas 140/90 mmHg menurut standar Eropa.
Kondisi ini kerap tidak menunjukkan tanda-tanda khusus. Banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi hingga muncul gejala berat seperti sakit kepala hebat, mimisan, atau jantung berdebar-debar. Jika tidak dikendalikan, hipertensi dapat memicu serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan bahkan kematian mendadak.
Baca Juga : Prabowo Hadiri Halal Bihalal Purnawirawan TNI AD
Dua Jenis Penyebab Utama Hipertensi
- Hipertensi Primer: Umumnya disebabkan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi garam, kurang olahraga, merokok, dan stres.
- Hipertensi Sekunder: Merupakan akibat dari kondisi medis lain, seperti penyakit ginjal, gangguan hormonal, atau efek samping obat tertentu.
Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Hipertensi
Menurut Dr. Andi Khomeini, pola makan merupakan salah satu kunci utama dalam pengelolaan tekanan darah. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang sebaiknya dijauhi:
Baca Juga : Polytron Guncang Pasar! Luncurkan Mobil Listrik G3 dan G3+
1. Makanan Tinggi Garam (Natrium)
- Termasuk makanan kemasan, camilan asin, makanan instan, dan fast food.
- Natrium dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan penumpukan cairan yang membuat jantung bekerja lebih keras.
- WHO merekomendasikan asupan garam <5 gram (setara 2.000 mg natrium) per hari, sementara Dr. Andi menyarankan target yang lebih ketat, yakni <1.500 mg per hari.
2. Makanan Cepat Saji dan Gorengan
- Biasanya tinggi lemak jenuh dan trans yang dapat memperburuk tekanan darah.
- Sering dikombinasikan dengan natrium tinggi, menjadikannya musuh utama penderita hipertensi.
3. Minuman dan Makanan Manis
- Gula berlebih meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, dua faktor yang sangat berkaitan dengan hipertensi.
- Hindari minuman bersoda, teh kemasan manis, dan kue-kue olahan.
4. Daging Olahan
- Seperti sosis, kornet, bakon, dan ham. Biasanya mengandung pengawet dan sodium tinggi.
- Konsumsi rutin terbukti meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
5. Minuman Beralkohol
- Alkohol dalam jumlah berlebihan berdampak langsung terhadap peningkatan tekanan darah.
- Dr. Andi menyarankan penderita hipertensi membatasi atau bahkan menghindari alkohol sama sekali.
Gaya Hidup Sehat untuk Mengontrol Hipertensi
Menghindari makanan tertentu hanya salah satu bagian dari strategi yang lebih luas. Untuk benar-benar mengelola hipertensi, perubahan gaya hidup secara menyeluruh sangat dianjurkan.
1. Ikuti Pola Makan DASH
- Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) menekankan konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, dan produk rendah lemak.
- Mengurangi konsumsi daging merah, makanan manis, dan makanan olahan.
2. Olahraga Teratur
- Aktivitas fisik seperti jalan cepat 30 menit sehari mampu menurunkan tekanan darah secara alami.
- Olahraga juga membantu menjaga berat badan tetap ideal.
3. Turunkan Berat Badan
- Kelebihan berat badan berkontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi.
- Penurunan berat badan 4-5 kg saja dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
4. Kelola Stres
- Meditasi, yoga, atau terapi relaksasi dapat membantu menstabilkan tekanan darah.
- Tidur cukup juga sangat penting bagi kesehatan jantung.
5. Konsultasi dan Cek Tekanan Darah Rutin
- Lakukan pengukuran tekanan darah secara berkala.
- Konsultasikan perubahan gaya hidup dan pola makan dengan dokter untuk hasil yang maksimal.
Hipertensi bukanlah vonis mati, melainkan sinyal keras dari tubuh untuk mulai hidup sehat. Dengan menghindari makanan tinggi garam, gula, lemak jenuh, serta alkohol, penderita hipertensi bisa memperpanjang harapan hidup dan menghindari komplikasi serius. Ditambah dengan pola makan sehat seperti diet DASH, olahraga, dan konsultasi rutin dengan dokter, kualitas hidup penderita hipertensi bisa meningkat secara drastis.
Ingat, makanan adalah obat terbaik jika dikonsumsi dengan bijak.
Baca Juga : Erick Thohir Tanggapi Keras Protes Andre soal Liga 1