Ini 10 Hal Hasil Negosiasi Tarif Dagang Indonesia dengan AS

Faqih Ahmd

Foto: Perkembangan Terkini Negoisasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia - Amerika Serikat. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah diplomatik menyusul diberlakukannya tarif baru oleh Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan langsung dengan US Trade Representative (USTR) dan Departemen Perdagangan AS di Washington, delegasi Indonesia berhasil menyampaikan sejumlah isu penting dalam upaya negosiasi dagang bilateral.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pembicaraan berlangsung dalam suasana positif dan produktif. Kedua negara sepakat untuk menyusun format kerja sama yang akan difinalisasi dalam 60 hari ke depan.

Berikut 10 poin utama hasil awal perundingan RI-AS:

  1. Komitmen Impor Energi
    Indonesia menyatakan kesiapan untuk meningkatkan pembelian gas alam cair (LNG) dan minyak mentah dari AS sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan.
  2. Penambahan Impor Produk Pertanian AS
    Pemerintah membuka peluang lebih besar untuk impor produk agrikultur AS seperti gandum dan hortikultura.
  3. Dukungan Investasi AS di Indonesia
    Indonesia akan mempermudah perizinan dan memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan AS yang ingin berinvestasi.
  4. Kerja Sama Mineral Kritis
    Indonesia menawarkan kolaborasi dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral penting untuk mendukung rantai pasok global berkelanjutan.
  5. Penguatan Kemitraan SDM dan Ekonomi Digital
    Kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, ekonomi digital, serta pengembangan talenta di bidang sains dan teknik akan diperkuat.
  6. Sorotan terhadap Tingginya Tarif Ekspor RI
    Indonesia meminta evaluasi tarif impor AS yang dinilai memberatkan, seperti tarif hingga 47% untuk produk tekstil, sepatu, furnitur, dan udang.
  7. Penyusunan Kerangka Kerja Sama dalam Dua Bulan
    Kedua pihak sepakat untuk menyusun format dan peta jalan kemitraan perdagangan dan investasi dalam 60 hari.
  8. Pembahasan Soal TKDN
    AS meminta pelonggaran kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Indonesia sedang menyiapkan pendekatan baru berbasis insentif agar tetap mendukung industri dalam negeri.
  9. Persiapan Deregulasi untuk Industri Terdampak
    Pemerintah menyiapkan paket kebijakan deregulasi untuk membantu sektor industri padat karya dan perikanan yang terkena dampak tarif tinggi. Tiga satgas dibentuk untuk menangani efisiensi, daya saing, dan penyederhanaan aturan.
  10. Strategi Diversifikasi Ekspor
    Indonesia akan mengurangi ketergantungan ekspor ke AS dan mulai memperluas pasar ke Meksiko, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara ASEAN.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar