Dalam tradisi Katolik, terdapat dua perayaan besar yang berkaitan erat namun memiliki makna yang berbeda: Jumat Agung dan Paskah. Keduanya memperingati momen penting dalam kehidupan Yesus Kristus, tetapi menyoroti aspek yang berbeda dari kisah keselamatan umat manusia.
Jumat Agung diperingati sebagai hari wafatnya Yesus Kristus di Bukit Golgota, yang dianggap sebagai puncak pengorbanan-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Pada hari ini, umat Katolik biasanya menjalankan puasa dan hanya makan satu kali sebagai bentuk penghormatan atas penderitaan Yesus.
Ibadah Jumat Agung berlangsung dengan penuh khidmat. Dalam liturginya terdapat kisah-kisah menyentuh seputar penyaliban, termasuk dialog antara Yesus dan para tokoh lainnya. Gereja biasanya dihiasi dengan suasana yang menggambarkan kesedihan dan penderitaan Yesus.
Makna yang terkandung dalam Jumat Agung antara lain:
- Pengorbanan: Yesus rela menderita dan wafat demi menyelamatkan umat manusia, sebagai wujud kasih Tuhan yang tak terbatas.
- Penderitaan: Jalan salib yang dilalui Yesus dipenuhi derita, menjadi simbol bahwa hidup manusia pun tak lepas dari ujian. Namun, dengan kesabaran dan iman, umat diajak meneladani kesetiaan Yesus kepada kehendak Allah.
- Perenungan: Jumat Agung menjadi waktu untuk merenungkan penderitaan Yesus sebagai sumber kekuatan rohani dan pengingat agar umat hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Sementara itu, Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus dari kematian, yang menandai kemenangan atas dosa dan kematian. Paskah melambangkan kehidupan baru dan menjadi sumber harapan akan hidup kekal bagi mereka yang percaya.
Kebangkitan Yesus menunjukkan kuasa Allah yang mengalahkan kegelapan dan menjadi bukti kasih-Nya kepada manusia. Berbeda dari Jumat Agung yang penuh duka, Paskah dirayakan dengan sukacita, karena merupakan simbol kemenangan dan pembebasan.
Salah satu tradisi Paskah yang terkenal adalah menghias dan memakan telur Paskah. Telur melambangkan kehidupan baru, harapan, serta makam Yesus yang terbuka saat kebangkitan-Nya. Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-13 di kalangan Gereja Ortodoks maupun Barat.
Jumat Agung dan Paskah, meski memiliki makna berbeda—duka dan sukacita—merupakan bagian dari satu rangkaian suci yang dikenal sebagai Trihari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sunyi, yang semuanya mengantar umat Katolik pada puncak perayaan iman, yaitu Paskah.