Kecelakaan Helikopter Tragis di Sungai Hudson, Enam Orang Tewas Termasuk Tiga Anak

Faqih Ahmd

Foto: Ilustrasi kecelakaan di sungai. (REUTERS/Carlos Barria)

Sebuah tragedi mengguncang New York saat sebuah helikopter jatuh ke Sungai Hudson, menewaskan enam orang di dalamnya, termasuk tiga anak-anak. Wali Kota New York, Eric Adams, mengonfirmasi insiden memilukan tersebut yang terjadi di dekat Pier 40 sekitar pukul 15.17 waktu setempat.

“Hari ini adalah momen yang sangat kelam bagi kota kita,” ujar Adams dalam keterangan pers yang dikutip dari CNN International, Jumat (11/4/2025). “Kita kehilangan enam jiwa, termasuk anak-anak tak berdosa, dalam kecelakaan yang seharusnya tidak pernah terjadi.”

Sampai Kamis malam, lima dari enam korban berhasil dievakuasi dan segera dilarikan ke rumah sakit. Satu korban lainnya baru ditemukan kemudian oleh tim penyelam setelah jasadnya berhasil diangkat dari reruntuhan helikopter di dasar Sungai Hudson.

Identitas maupun kondisi medis para korban saat ditemukan masih belum dirinci secara resmi. Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian di tempat kejadian, tiga dari lima korban awal yang ditemukan merupakan anak-anak, menjadikan kasus ini sangat sensitif dan mendapat perhatian besar dari publik dan otoritas setempat.

Melalui media sosial resminya, Kepolisian New York (NYPD) meminta masyarakat untuk menjauhi area West Side Highway dan Spring Street karena proses penanganan darurat masih berlangsung intensif.

“Mohon waspada terhadap kendaraan darurat dan potensi kemacetan akibat kecelakaan helikopter di Sungai Hudson,” tulis pernyataan NYPD.

Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, helikopter yang mengalami kecelakaan adalah tipe Bell 206L-4 LongRanger IV, diproduksi pada 2004, dan masih memiliki sertifikat kelayakan udara hingga 2029, setelah terakhir diperbarui pada 2016.

Helikopter tersebut dilaporkan terbang selama kurang lebih 16 menit sebelum akhirnya jatuh ke Sungai Hudson. Jalur penerbangan menunjukkan bahwa pesawat lepas landas dari Lower Manhattan, kemudian mengitari Patung Liberty—rute yang umum bagi wisata udara—lalu terbang ke utara menyusuri Sungai Hudson mendekati Jembatan George Washington dengan ketinggian sekitar 1.000 kaki.

Setelahnya, helikopter berbalik arah ke selatan sebelum akhirnya terjatuh di dekat wilayah New Jersey.

Saat kejadian, cuaca dilaporkan berawan dengan angin berkecepatan 10–15 mil per jam dan hembusan mencapai 25 mil per jam. Meski begitu, jarak pandang saat itu masih tergolong baik, mencapai sekitar 10 mil, menurut laporan cuaca setempat.

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan telah memulai investigasi terkait kecelakaan ini. Namun, penyelidikan utama akan dipimpin oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), sesuai prosedur yang berlaku.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar