Mahasiswa Bandung Viral, Kaya Mendadak

Dadang Tri Hatma

Menjadi orang kaya adalah impian banyak orang, termasuk seorang mahasiswa di Bandung bernama Carles. Demi mengejar mimpinya, Carles rela menyisihkan uang untuk membeli kupon Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB), meskipun harganya berkisar antara Rp200 hingga Rp600. Padahal, dengan uang itu, ia bisa membeli kebutuhan yang lebih bermanfaat seperti 1-2 liter bensin atau 1-2 kg beras — pilihan yang lebih rasional bagi seorang mahasiswa rantau dari Jakarta.

Namun, dorongan besar untuk meraih kekayaan membuat Carles memilih bertaruh pada kupon tersebut, meski ia tahu peluang menang sangat kecil. Ia berharap nomor kupon yang dibelinya cocok dengan hasil undian yang rutin diadakan pemerintah, di mana pemenangnya berhak membawa pulang hadiah uang dalam jumlah besar.

Tak disangka, keberuntungan berpihak padanya. Pada Kamis, 5 Desember 1985, pemerintah mengumumkan hasil undian lewat siaran radio — nomor kupon 2758846 yang dipegang Carles keluar sebagai pemenang. Kemenangan itu membuatnya berhak menerima hadiah uang jutaan rupiah, cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti membeli beras, bensin, emas, hingga membayar biaya kuliah sampai lulus. Dalam sekejap, Carles menjadi orang kaya baru dan langsung menjadi perbincangan banyak orang serta media.

Era Judi yang Dilegalkan Pemerintah

Kisah Carles tak bisa dilepaskan dari konteks zamannya. Di era Presiden Soeharto, perjudian melalui berbagai skema undian memang dilegalkan dan menjadi hal biasa.

Sepanjang dekade 1980-an, pemerintah meluncurkan berbagai program undian dengan kemasan berbeda, seperti Lotere Dana Harapan (1978), Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB) (1979), Kupon Berhadiah Porkas Sepakbola (1985), Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (1987), hingga Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (1989).

Semua program ini memiliki pola yang sama: Kementerian Sosial mencetak kupon berhadiah yang bisa dibeli masyarakat dengan harga bervariasi. Uang yang terkumpul kemudian digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Sebagai imbalannya, pembeli kupon berkesempatan memenangkan hadiah jutaan hingga miliaran rupiah — meskipun peluang menangnya sangat kecil.

Jika nomor kupon cocok dengan pengumuman, si pemegang kupon akan menjadi pemenang dan membawa pulang hadiah besar. Namun, di tengah jutaan peserta, hanya segelintir orang yang benar-benar beruntung. Bisa dibilang, bagi mereka yang menang, seolah jatah keberuntungan hidupnya habis dalam sekali pukul.

4o

Penulis:

Dadang Tri Hatma

Related Post

Tinggalkan komentar