Makin Banyak Ormas Minta THR Jelang Lebaran

Fano Tresno

Makin Banyak Ormas Minta THR Jelang Lebaran, Pengusaha Menjerit

Permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) ke perusahaan semakin marak. Seiring bertambahnya jumlah Ormas, para pengusaha menghadapi banyak pihak yang datang meminta bantuan.

Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta menyatakan bahwa permintaan ini tidak hanya datang dari satu atau dua Ormas, melainkan banyak, terutama di daerah-daerah tertentu. Akibatnya, perusahaan harus membagi anggaran mereka ke berbagai pihak, yang semakin membebani keuangan.

“Bukan cuma satu Ormas, ada banyak. Ini dari sini, itu dari sana. Kuenya kecil, dibagi-bagi jadi makin kecil,” ujarnya.

Ia mengakui, meskipun perusahaan biasanya menyiapkan dana cadangan untuk kebutuhan tak terduga, jika permintaan seperti ini terus meningkat dan terasa seperti kewajiban, beban usaha akan semakin berat.

Ketika perusahaan menolak memberikan THR, ada risiko yang harus dihadapi, mulai dari tekanan verbal hingga ancaman yang lebih serius di beberapa wilayah.

“Risikonya bisa dikata-katain. Tergantung wilayah juga, kadang ada yang bikin takut. Kita berharap nggak ada tindakan aneh-aneh demi kenyamanan,” tambahnya.

Meski demikian, ia menegaskan agar pengusaha tidak menyerah pada tekanan semacam ini. Ia bahkan mendorong para pengusaha untuk menolak permintaan yang disertai pemaksaan atau cara yang meresahkan.

“Saya sarankan teman-teman jangan kasih. Kita nggak bisa dipaksa. Masa sumbangan harus dipaksa?” tegasnya.

Kalau permintaan yang meresahkan terus berlanjut, ia menyarankan agar perusahaan melaporkannya ke pihak berwenang.

“Kalau ada yang maksa lagi, mending lapor saja,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi dunia usaha agar pengusaha bisa beroperasi dengan aman dan nyaman.

“Pemerintah harus hadir memberikan perlindungan. Hal seperti ini harus dibereskan,” katanya.

Sebagai solusi, ia menyarankan agar Ormas diberikan pembinaan dan pelatihan untuk mencari pendanaan dengan cara yang lebih baik dan tidak membebani dunia usaha.

“Ormas itu sah-sah saja. Tapi carilah pendanaan dengan cara yang benar, jangan pakai cara-cara yang bikin resah,” pungkasnya.

Penulis:

Fano Tresno

Related Post

Tinggalkan komentar