Mengenal Jet Tempur J-10C China, Dipakai Pakistan Tembak Rafale India

Faqih Ahmd

Foto: Pesawat Jet J-10 C China.

Pakistan mengklaim telah menggunakan jet tempur buatan Tiongkok, J-10C, dalam menghadapi angkatan udara India pada Rabu. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri, Ishaq Dar, saat berbicara di Majelis Nasional pada hari sebelumnya.

Laporan sebelumnya mengungkapkan bahwa sejumlah jet tempur India mengalami kecelakaan saat operasi di wilayah Pakistan berlangsung. Disebutkan bahwa lima pesawat India berhasil dijatuhkan, termasuk jet tempur Rafale buatan Prancis.

“Ada instruksi khusus untuk hanya menargetkan pesawat India yang telah melepaskan muatannya,” ujar Dar, dikutip dari media Tiongkok Global Times, Kamis (8/5/2025).
“Itulah sebabnya hanya lima jet yang ditembak jatuh. Jika instruksinya berbeda, jumlahnya bisa mencapai 10 hingga 12 jet,” tegasnya, sebagaimana dilaporkan pula oleh media Amerika Serikat, The Associated Press (AP).

Dar juga mengungkapkan bahwa terdapat empat jet India lainnya yang mencoba melanggar wilayah udara Pakistan, namun berhasil dicegat sebelum masuk lebih jauh.

Namun, pemerintah India membantah kabar tersebut. Melalui Reuters, India menyebut laporan itu sebagai bentuk disinformasi.

Meskipun demikian, pernyataan dari Dar mendorong naiknya saham perusahaan pertahanan Tiongkok pada Rabu. Bloomberg mencatat bahwa ketergantungan Pakistan yang meningkat terhadap senjata buatan Tiongkok memperkuat dugaan bahwa J-10C digunakan dalam operasi tersebut.

“Sebagian besar sistem senjata buatan dalam negeri Tiongkok belum pernah diuji di medan perang,” ujar Eric Zhu, analis pertahanan dari Bloomberg Intelligence.
“Memiliki rekam jejak dalam pertempuran akan menjadi nilai tambah bagi potensi ekspor mereka,” lanjutnya.

Lalu, seperti apa sebenarnya kemampuan jet J-10C?

Menurut situs Airforce Technology, Pakistan membeli J-10C dari Tiongkok pada tahun 2022. Jet ini secara resmi memperkuat Angkatan Udara Pakistan (PAF) dalam sebuah seremoni di Pangkalan PAF Minhas Kamra, Punjab.

J-10C merupakan pesawat tempur serba cuaca berbobot menengah yang dapat dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara generasi keempat, seperti PL-10 untuk jarak pendek dan PL-15 untuk jarak jauh. Jet ini juga dilengkapi radar AESA (active electronically scanned array) yang lebih canggih dibandingkan dengan radar yang digunakan di jet JF-17 Block 3, pesawat hasil kerja sama antara Pakistan dan Tiongkok.

Jumlah pasti J-10C yang dimiliki Pakistan belum diketahui. Namun, pesawat ini menjadi bagian dari kekuatan PAF yang juga mencakup JF-17 Thunder buatan Tiongkok, Mirage buatan Prancis, dan F-16 dari Amerika Serikat.

Sementara itu, National Interest menyebutkan bahwa J-10C diproduksi oleh Chengdu Aircraft Corporation (CAC), perusahaan milik negara Tiongkok. Pesawat ini merupakan versi pengembangan dari J-10 yang pertama kali terbang pada tahun 1998 dan mulai dioperasikan oleh Angkatan Udara Tiongkok (PLAAF) sejak 2004.

Satu unit J-10C diperkirakan berharga sekitar US$41 juta (sekitar Rp674 miliar), jauh lebih murah dibandingkan Rafale dari Prancis yang bisa mencapai US$115 juta.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar