Mentan-Wamendag tinjau pasar murah di Kantor Pos Gresik

Eka Firmansyah

 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya melakukan peninjauan pasar pangan murah di Kantor Pos Gresik, Jawa Timur, pada Jumat.

Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi oleh Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, untuk meninjau berbagai komoditas yang dijual di pasar murah tersebut.

Wamendag Dyah Roro Esti Widya menjelaskan bahwa pasar murah ini merupakan inisiatif pemerintah guna mempermudah masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, ID Food, dan PT Pos Indonesia.

“Untuk distribusi dan ketersediaan bahan pokok, kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Wamendag Roro juga menyoroti peredaran minyak goreng MinyaKita yang tidak sesuai takaran. Ia menegaskan bahwa setiap pelanggaran terkait ketidaksesuaian takaran akan dikenakan sanksi, termasuk sanksi administratif, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat. Sanksi juga berlaku bagi pelanggaran harga sembako yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Jika penjualan dilakukan melalui banyak pengecer, otomatis harga sembako meningkat,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa pihak yang mengurangi takaran MinyaKita melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Berdasarkan Pasal 4 UU tersebut, konsumen berhak mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau standar yang berlaku.

“Oleh karena itu, Satgas Pangan dapat menindak tegas perusahaan yang melakukan pelanggaran,” katanya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, menyatakan bahwa keikutsertaan Pos Indonesia dalam operasi pasar ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.

“Kami berkomitmen membantu menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan dengan menjual produk di bawah HET,” ungkapnya.

Saat ini, sekitar 2.200 kantor pos telah mengadakan pasar pangan murah, dan jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi 4.000 hingga akhir Ramadhan. Pemilihan kantor pos sebagai lokasi operasi pasar didasarkan pada jangkauannya yang luas di berbagai wilayah, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.

“Setiap hari kami melayani banyak pembeli karena harga yang kami tawarkan berada di bawah HET,” tambahnya.

Dalam pasar murah ini, berbagai bahan pokok dijual dengan harga lebih rendah dari HET, seperti beras SPHP seharga Rp12 ribu per kilogram, gula pasir Rp15 ribu per kilogram, daging ayam ras beku Rp34 ribu per kilogram, bawang putih Rp32 ribu per kilogram, daging kerbau beku Rp75 ribu per kilogram, dan minyak goreng MinyaKita Rp14.700 per liter.

Penulis:

Eka Firmansyah

Related Post

Tinggalkan komentar