MPR Ajak Kampus Atasi Krisis Sampah dan Iklim

Wahyu Pratama

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengajak perguruan tinggi untuk turut serta dalam menangani darurat sampah yang kini bukan hanya menjadi masalah lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan sosial.

“Kami di MPR siap bekerja sama dengan kampus untuk mengembangkan teknologi, inovasi, dan temuan terbaru yang dapat diterapkan di masyarakat, khususnya dalam upaya penyelamatan lingkungan dan percepatan transisi energi,” ujar Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara roadshow “MPR Goes to Campus” yang bertema Urgensi Transisi Energi dan Pencegahan Dampak Perubahan Iklim di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Sampah yang Belum Terkelola dengan Baik

Eddy menyoroti bahwa dari total 56 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahun, hanya sekitar 40 persen yang berhasil dikelola. Sementara itu, anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah rata-rata masih di bawah satu persen.

“Padahal, Pemerintah Kota Surabaya sudah menjadi contoh bagaimana teknologi waste to energy dapat diterapkan, seperti di PLTSa Benowo,” kata anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi investasi, hilirisasi, ESDM, dan lingkungan hidup tersebut.

Peran Kampus dalam Transisi Energi

Eddy menjelaskan bahwa program “MPR Goes to Campus” bertujuan untuk menyerap masukan dari akademisi, termasuk profesor, dosen, dan peneliti, guna menyusun kebijakan yang lebih efektif, terutama terkait transisi ke energi terbarukan.

Menurutnya, keterlibatan perguruan tinggi dalam kebijakan publik sangat penting, mengingat universitas memiliki riset dan data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Sebelum ke Unair, kami juga telah mengunjungi UI, IPB, UGM, Undip, dan berbagai kampus lainnya. Kami percaya bahwa masukan dari perguruan tinggi selalu berbasis pada riset dan informasi yang akurat,” ungkapnya.

Apresiasi dari Universitas Airlangga

Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, menyambut baik tema yang diusung dalam “MPR Goes to Campus”, karena relevan dengan kondisi global saat ini.

“Saya rasa latar belakang Pak Eddy sangat sesuai, mengingat pengalaman dan pemahamannya tentang urgensi transisi energi. Isu ini semakin krusial, terutama dengan perubahan iklim yang menyebabkan banjir ekstrem dan suhu panas berkepanjangan,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi upaya Eddy Soeparno dalam membangun sinergi antara pemerintah dan dunia akademik. Menurutnya, kebijakan publik yang berbasis ilmu pengetahuan adalah langkah yang tepat.

“Saya mendukung komitmen Pak Eddy untuk melibatkan kampus dalam perumusan kebijakan berbasis sains. Ini merupakan langkah strategis yang harus terus dilakukan, dan Unair siap berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” pungkasnya.

Penulis:

Wahyu Pratama

Related Post

Tinggalkan komentar