Operasi Sindoor: India Gempur Pakistan Usai Serangan Pahalgam

Nida Ulfa

Foto: Bendera India dan Pakistan.
Foto: Bendera India dan Pakistan.

Pada Rabu pagi waktu setempat, ketegangan antara dua negara bertetangga yang bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali memanas. India secara resmi melancarkan serangan militer terhadap sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan ini disebut sebagai “Operasi Sindoor” oleh Kementerian Pertahanan India dan diklaim sebagai balasan atas serangan brutal terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir India, yang terjadi pada 22 April lalu.

Dalam pernyataan resmi, Angkatan Darat India mengatakan bahwa “keadilan telah ditegakkan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan Pahalgam.” Ungkapan patriotik “Keadilan Ditegakkan. Jai Hind!” disampaikan melalui akun resmi di platform X. India menegaskan bahwa serangan tersebut menargetkan infrastruktur militan yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan teroris terhadap warga negaranya.

Baca Juga :Jadwal Lengkap Asesmen Nasional 2025 untuk Semua Jenjang

Kementerian Pertahanan India menambahkan bahwa operasi ini dilakukan secara “terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif,” serta menghindari fasilitas militer resmi Pakistan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan dampak yang tak kecil. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan sedikitnya tiga warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, sementara 12 lainnya terluka. Ia membantah klaim India dan menyatakan bahwa yang menjadi sasaran adalah wilayah permukiman, bukan kamp-kamp teroris.

Serangan ini menghantam sejumlah wilayah penting seperti Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke. Yang paling kontroversial adalah Ahmadpur Timur dan Muridke karena keduanya terletak di provinsi Punjab Pakistan, wilayah yang tidak disengketakan seperti Kashmir.

Baca Juga : RUU Ruang Udara: Bukan Sekadar Soal Pertahanan Negara

Latar belakang dari serangan ini adalah tragedi Pahalgam, di mana orang-orang bersenjata menyerang wisatawan, menewaskan 26 orang termasuk satu warga Nepal. Pelaku disebut memiliki hubungan dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan. Meskipun klaim tanggung jawab sempat muncul dari kelompok Front Perlawanan, pengakuan itu kemudian ditarik kembali. Tiga tersangka telah ditetapkan oleh pihak India, dua di antaranya adalah warga negara Pakistan.

India menyalahkan Pakistan karena dianggap melindungi kelompok militan yang melakukan operasi lintas batas. Tuduhan ini langsung dibantah oleh Islamabad, yang menyebut tudingan tersebut sebagai tidak berdasar.

Eskalasi ini menambah panjang sejarah ketegangan antara kedua negara terkait wilayah Kashmir, yang sejak lama menjadi sumber konflik. Dalam sejarahnya, serangan militan seperti ini kerap berujung pada aksi balasan dari India, termasuk serangan udara tahun 2019. Dengan dinamika yang semakin genting, dunia kini mengamati dengan waspada perkembangan terbaru dari krisis India-Pakistan ini.

Baca Juga :Hindari Ini! Pantangan Makanan Penderita Hipertensi

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar