Penulis sekaligus aktivis media sosial, Hara Nirankara, menerima kunjungan dari dua orang tak dikenal di rumahnya di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat, 11 April 2025. Menurut Hara, kedatangan mereka berkaitan dengan esai bertema teori konspirasi yang ia tulis tentang Presiden Prabowo Subianto, berjudul ‘Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen’.
“Esai itu sepenuhnya hasil imajinasi saya dan sudah saya beri penjelasan bahwa isinya fiksi,” ujar Hara kepada Tempo pada Jumat malam.
Hara menjelaskan bahwa kedua orang tersebut awalnya datang ke rumah orang tuanya. Kepada kakaknya, mereka mengaku sebagai rekan seprofesi dan meminta informasi mengenai alamat serta nomor telepon Hara. Setelah memperoleh kontak Hara, salah satu dari mereka menghubunginya dan mengaku sedang berada di sekitar rumahnya. Karena mengira itu adalah kurir, Hara tanpa curiga memberikan alamat rumahnya.
Namun, saat kedua orang tersebut tiba dan terlihat tidak membawa barang seperti kurir pada umumnya, Hara mulai merasa curiga. Terlebih lagi, mereka datang berboncengan dengan satu sepeda motor. Meskipun demikian, Hara tetap mempersilakan mereka masuk ke dalam rumah.
Setelah duduk, mereka memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat). Mengacu pada Permendagri Nomor 46 Tahun 2019, FKDM merupakan organisasi masyarakat yang bertugas memantau dan menjaga kewaspadaan dini terhadap potensi ancaman terhadap negara. Forum ini dikoordinasikan oleh pemerintah daerah dan dapat melibatkan badan intelijen.
Kedua tamu itu kemudian memberikan beberapa lembar kertas kepada Hara. Isinya adalah berita mengenai esai yang ia tulis. Namun, Hara menemukan informasi pribadi seperti alamat dan nomor telepon di halaman terakhir. Saat ia menanyakan dari mana data itu diperoleh, mereka hanya tersenyum dan tidak memberikan jawaban.
Karena semakin merasa tidak nyaman, Hara membangunkan keponakannya dan memintanya merekam percakapan tersebut. Menyadari sedang direkam, dua tamu itu menjadi agresif. Mereka mencoba mengambil kembali kertas yang sudah diberikan dan juga berusaha merampas ponsel milik keponakan Hara.
Kondisi menjadi kacau, dan Hara berteriak meminta bantuan. Ia keluar rumah sambil berteriak “Maling! Begal!”. Teriakan itu memicu perhatian tetangga yang ikut berteriak. Akhirnya, kedua orang tersebut pergi meninggalkan lokasi.
Hara membagikan kejadian ini melalui akun X miliknya, dan unggahan itu telah ditonton lebih dari tiga juta kali hingga Jumat malam. Hingga saat ini, identitas kedua orang itu belum dapat dipastikan. Namun, salah satu pengguna X menyebut bahwa berdasarkan nomor telepon yang dibagikan Hara, salah satu dari mereka kemungkinan merupakan anggota Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan.