Raja HP Terbaru 2025 Bukan Samsung-Oppo-Xiaomi, Ternyata Merek Ini

Faqih Ahmd

Foto: Suasana gerai ponsel di PGC jelang Lebaran 2024. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Menurut laporan terbaru dari firma riset Counterpoint, pasar smartphone global mencatat pertumbuhan sebesar 3% secara tahunan (YoY) pada kuartal pertama (Q1) 2025. Meski beberapa negara berkembang mengalami penurunan penjualan, pertumbuhan global ditopang oleh lonjakan permintaan di Tiongkok yang dipicu oleh program subsidi dari Presiden Xi Jinping. Wilayah lain seperti Amerika Latin, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Ankit Malhotra, Senior Research Analyst di Counterpoint, menyebut bahwa pertumbuhan pasar pada Januari 2025 dipacu oleh peluncuran Samsung Galaxy S25 dan iPhone 16e. Namun, penjualan mulai menurun menjelang akhir kuartal akibat ketidakpastian ekonomi global dan konflik dagang. Ia menambahkan, “Kami terus mencermati perubahan kebijakan dan saat ini memperkirakan pasar smartphone akan mengalami penurunan sepanjang tahun 2025, meskipun kuartal pertama menunjukkan angka positif.”

Apple berhasil merebut posisi teratas dalam pasar smartphone global meski menghadapi hambatan besar di China, yang merupakan pasar terbesar dunia. Keberhasilan ini terutama didorong oleh peluncuran iPhone 16e yang lebih terjangkau serta ekspansi ke wilayah non-tradisional. Penjualan Apple di pasar utama seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok stagnan atau menurun, namun perusahaan mencatat pertumbuhan dua digit di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Secara global, Apple mencatat pertumbuhan 4% YoY dan menguasai 19% pangsa pasar.

Samsung, yang sempat berada di posisi puncak pada Q1 2024, turun ke posisi kedua dengan pangsa pasar 18% setelah mengalami penurunan penjualan sebesar 5% YoY. Lemahnya kinerja di awal tahun disebabkan oleh keterlambatan peluncuran Galaxy S25. Meski begitu, Samsung membukukan lonjakan penjualan pada Maret 2025 setelah meluncurkan Galaxy S25 dan lini menengah Galaxy A. Varian premium Galaxy S25 Ultra juga mendapat respons positif.

Xiaomi dan Vivo menempati posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing pangsa pasar 14% dan 8%. Xiaomi mencatat pertumbuhan 5% YoY, didorong oleh ekspansi ke pasar baru dan peningkatan penjualan di segmen premium di pasar domestik. Sementara itu, Vivo tumbuh 6% YoY.

Oppo berada di posisi kelima dengan pangsa pasar yang sama seperti Vivo, yakni 8%, namun mencatat penurunan tipis sebesar 1% dibanding tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Oppo masih menunjukkan pertumbuhan di India, Amerika Latin, dan Eropa.

Di luar lima besar, merek-merek seperti Honor, Huawei, dan Motorola mengalami pertumbuhan pesat dan memperketat persaingan pasar. Huawei menjadi produsen smartphone terbesar di China pada Q1 2025, sementara Honor dan Motorola mencatat kinerja yang solid di berbagai negara.

Setelah penurunan pasar pada tahun 2023, industri smartphone kini kembali ke jalur pertumbuhan. Namun, tekanan ekonomi global, termasuk kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, dapat membuat konsumen menunda pembelian ponsel sepanjang tahun ini.

Inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan generatif (GenAI) dan ponsel lipat diperkirakan akan terus berkembang. Meski pasar secara umum masih menunjukkan stabilitas dalam jangka panjang, Counterpoint memproyeksikan bahwa pasar smartphone secara keseluruhan akan mengalami penurunan YoY sepanjang tahun 2025.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar