(KININEWS) – Pada Rabu pagi, 12 Maret 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan, dibuka pada level Rp16.442 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan tren yang terjadi sejak awal pekan. Pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Maret 2025, rupiah melemah 0,25% atau 41,5 poin ke level Rp16.408 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump telah mengguncang pasar global. Trump memberlakukan dan kemudian menunda tarif pada pemasok minyak terbesar negaranya, Kanada dan Meksiko, serta menaikkan bea atas barang-barang China. Tindakan ini menimbulkan ketidakpastian yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, termasuk rupiah.
Selain itu, faktor internal seperti kebutuhan belanja negara yang tinggi untuk penanganan pandemi, sementara penerimaan negara berkurang drastis karena perekonomian terganggu, turut memberikan tekanan pada rupiah.
Bank Indonesia (BI) terus memantau perkembangan ini dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Masyarakat dan pelaku usaha diharapkan tetap tenang dan bijak dalam merespons fluktuasi nilai tukar yang terjadi.
