Rusia dilaporkan telah meluncurkan 171 serangan drone ke wilayah Ukraina, Rabu malam waktu setempat. Hal ini dilaporkan langsung oleh militer Kyiv.
Dalam pengumumannya, Angkatan Udara Ukraina mengklaim dari jumlah tersebut, 75 drone berhasil dilumpuhkan. Selain itu, ada 63 lainnya yang hilang dari radar tanpa menimbulkan kerusakan.
“Sepanjang malam musuh meluncurkkan 171 serangan drone,” ujar militer Kyiv dikutip AFP, Kamis (20/3/2025).
Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka menghancurkan 132 pesawat nirawak Ukraina yang diluncurkan dalam serangan semalam di beberapa wilayah di seluruh negeri.
“Selama semalam, sistem pertahanan udara yang bertugas menghancurkan 132 kendaraan udara nirawak Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Moskow dalam sebuah posting Telegram
Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.
Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Meski begitu, Amerika Serikat (AS), di bawah Presiden Donald Trump, terus mendorong adanya gencatan senjata antara keduanya. Diketahui, Washington sebelumnya telah menjadi penyokong utama Kyiv dalam perangnya dengan Ukraina.
Sejauh ini, Trump telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk penghentian serangan. Namun Putin hanya menyepakati poin bahwa pihaknya akan mengampuni militer Ukraina yang menyerang wilayah Kursk bila menyerah, dan hanya akan melakukan gencatan senjata pada infrastruktur energi.