Layanan streaming Apple TV+ tercatat mengalami kinerja buruk sejak pertama kali diluncurkan pada 2019. Bahkan, platform ini dilaporkan mengalami kerugian hingga Rp 16,5 triliun setiap tahunnya.
Salah satu kegagalan besar Apple TV+ adalah film Argylle, yang diproduksi dengan anggaran mencapai US$200 juta (sekitar Rp 3,3 triliun). Meski dibintangi nama besar seperti Henry Cavill, Bryce Dallas Howard, dan Dua Lipa, film ini gagal menarik penonton. Skornya di IMDb pun hanya mencapai 5,6/10.
Menurut laporan dari PhoneArena yang dikutip pada Jumat (21/3/2025), Argylle disebut sebagai salah satu proyek Apple yang paling merugikan.
Tak hanya film tersebut, Apple TV+ sendiri sudah mencatat kerugian selama lima tahun berturut-turut, dengan rata-rata lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp 16,5 triliun) per tahun.
Jumlah pelanggan pun masih sangat kecil. Beberapa laporan menyebutkan hanya kurang dari 1% penonton layanan streaming di Amerika Serikat yang berlangganan Apple TV+. Angka ini jauh tertinggal dari Netflix yang menguasai 8,2% pangsa pasar dan Amazon Prime Video dengan 3,5%.
Situasi internal Apple TV+ juga kurang kondusif. Mantan kepala layanan ini, Peter Stern, mundur pada 2023 karena merasa terkekang dalam pengambilan keputusan terkait konten dan pemasaran. Posisinya kemudian digantikan oleh Oliver Schusser, yang juga memimpin Apple Music.