TikTok Raja Aplikasi Nomor 1, Bos Facebook Beri Komen Tak Terduga

Faqih Ahmd

Foto: Ilustrasi Tiktok. (Dok. Pinterest)

CEO Meta, Mark Zuckerberg, membantah tuduhan bahwa perusahaannya memonopoli industri media sosial. Dalam sidang terkait gugatan antimonopoli yang diajukan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC), Zuckerberg menegaskan bahwa Meta terus menghadapi kompetisi ketat, terutama dari TikTok, platform milik perusahaan asal Tiongkok, ByteDance.

Zuckerberg mengakui bahwa TikTok telah menjadi pesaing paling signifikan bagi Facebook dan Instagram dalam beberapa tahun terakhir.

Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan Meta untuk mengakuisisi Instagram didasarkan pada strategi “membangun atau membeli”, yakni pilihan antara mengembangkan sendiri layanan serupa atau mengakuisisi perusahaan yang sudah memilikinya. Ia mencontohkan bahwa Meta sempat bersaing dengan berbagai platform lain seperti FourSquare, Quora, Dropbox, dan Path—seraya menyatakan bahwa jika Path berkembang pesat tanpa terkoneksi dengan Facebook, hal itu bisa menjadi ancaman besar bagi perusahaannya.

Selain itu, dalam sidang juga dibahas soal akuisisi WhatsApp pada tahun 2014. FTC membeberkan sejumlah email internal dari tahun 2012–2013 yang menunjukkan kekhawatiran petinggi Facebook terhadap perkembangan pesat layanan pesan instan seperti WhatsApp, yang saat itu dinilai berpotensi menyaingi fitur sosial media milik Facebook.

Namun, pengacara Meta, Andrew Hansen, menepis kekhawatiran itu dengan menunjukkan email dari Zuckerberg usai pertemuannya dengan pendiri WhatsApp, Jan Koum, pada 2012. Dalam email tersebut, Zuckerberg menilai bahwa Koum tidak berniat membawa WhatsApp ke arah platform jejaring sosial.

“Saya pikir dia orang yang hebat, tapi kurang punya ambisi,” tulis Zuckerberg dalam email itu.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar